Reporter: Muhammad Chaidar Farras Irhamni

Editor: Adi Swandana E. P.

Senat Mahasiswa UIN Sunan Ampel Surabaya (SEMA-U) menyelenggarakan konsolidasi akbar di depan gedung Fakultas Syari’ah dan Hukum (FSH) pada pukul 17.00 WIB, Kamis sore tadi (13/07). Poin utama yang dibahas dalam forum tersebut adalah seputar permasalahan kebijakan Uang Kuliah Tunggal (UKT) yang dirasa terlalu memberatkan mahasiswa, termasuk bagi calon mahasiswa baru (camaba) UINSA.

Menjelang penerimaan camaba dan kepergian kontingen Kuliah Kerja Nyata (KKN), SEMA-U melakukan Konsolidasi untuk membela beberapa hal yang berkaitan dengan UKT mahasiswa. Sebelumnya, mereka sempat melayangkan kritik melalui akun Instagram -nya dengan narasi “Kampus Orang Kaya”.

Acara sore tadi merupakan reaksi lanjutan terhadap beberapa kebijakan kampus yang sudah berjalan serta yang baru-baru ini diunggah di akun media sosial @uinsaofficial. Tampak hadir juga Abdul Adim selaku Ketua Dewan Eksekutif Mahasiswa UINSA (DEMA-U) sedang mengikuti jalannya diskusi sore tadi.

Poin yang akan menjadi tuntutan untuk audiensi bersama Wakil Rektor II (Wiwik Setiyani) nantinya adalah perpanjangan masa pembayaran UKT hingga 1 September 2023 bagi mahasiswa yang akan berangkat KKN dan 18 Agustus 2023 bagi mahasiswa lain. Pertemuan sore tadi juga turut menyoroti perihal acuan dalam penentuan jumlah nominal UKT bagi mahasiswa mandiri reguler.

Ketua SEMA-U, Badrud Mutammam mengatakan bahwa UKT yang didapatkan oleh mahasiswa khususnya pendaftar dari pintu mandiri reguler minimal golongan empat dirasa tidak mendapatkan pemberitahuan lebih lanjut terkait acuan penentuan. Selain itu narasi yang disampaikan di postingan @uinsaofficial mengisyaratkan bahwa mahasiswa baru harus tunduk dan tidak boleh melakukan banding UKT, hal ini berdampak pada pengunduran diri beberapa camaba tahun 2023.

“Nah itu, kita akan minta acuannya. Apakah ada aturan yang menentukan itu (UKT), tapi dalam KMA (Keputusan Menteri Agama) nomor 18 itu tidak ada,” terang Mutammam.

Lebih lanjut, SEMA-U berkomitmen untuk mengusahakan solusi dari permasalahan ini hingga menemukan win-win solution (keuntungan bersama). Mutammam juga menyampaikan terima kasih kepada teman-teman yang masih mau mengawal isu-isu terkait UKT yang ada di UINSA.