Gazebo Hilang, Kamar Mandi Tak Diperhatikan

Dok LPM Forma

Sebentar lagi UINSA akan memasuki liburan semester ganjil, setelah berperang dengan tugas-tugas dan kuliah-kuliah, kini saatnya mahasiswa berleha-leha menegangkan urat syarafnya untuk sedikit mengembalikan ketegangan pada dirinya. Begitu pula dengan para pemangku kebijakan di UINSA, setelah memberikan fasilitas, kenyamanan, pelayanan, sarana dan pra sarana kepada mahasiswa, tak terkecuali di Fakultas Ushuluddin.

Namun perlu kiranya penulis disini memberikan sedikit keluhan dari pribadi penulis sendiri dan semoga saja keluhan ini juga mewakili para mahasiswa yang lain yang juga senasib dan seperjuangan di Fakultas biru yang tercinta ini mengenai sarana pra-sarana.

Sudah berulang-ulang kali penulis melalui LPM FORMA menyampaikan keluh kesah terkait sarana pra-sarana kepada para pemangku kebijakan di Fakultas maupun kepada pemangku kebijakan Universitas, terutama sekali terkait masalah gazebo dan kamar mandi.

Sudah menjadi keresahan bersama dikalangan mahasiswa Fakultas Ushuluddin terkait gazebo yang ada di gedung B1 yang sampai saat ini masih terus terbenam dalam bata-bata pembangunan dan tak kunjung mendapatkan perhatian atau mungkin sengaja dilalaikan oleh para pemangku kebijakan.

Karena menurut penulis, diakui atau tidak gazebo menjadi tempat yang sangat urgent sebagai sarana pembelajaran outdoor bagi mahasiswa ushuluddin. Sebagai tempat diskusi, tempat nongkrong, tempat ngumpul, dan juga sebagai tempat pelepas lelah sejenak bagi mahasiswa setelah mengikuti kuliah seharian, maka sudah sepantasnya dan sudah seharusnya kalau gazebo Ushuluddin, baik yang di timur maupun yang di barat agar segera direnovasi dan segera di perbaiki.

Begitu juga dengan kamar mandi yang ada di gedung B1, baik yang ada di bawah maupun yang diatas. Keduanya terlihat seperti sengaja di abaikan dan sama sekali dibiarkan tidak beraturan, cobalah sekali-sekali para pemangku kebijakan di Fakultas untuk turun ke lapangan melihat kondisi kamar mandi yang ada di gedung B1 tersebut.

kamar mandi yang dibawah masih layak pakai meskipun kadang saluran air tidak berfungsi dengan baik sehingga kadang menimbulkan banjir akibat air yang sudah terpakai tidak terbuang dengan sempurna.

lain di bawah lain pula kamar mandi yang di atas, berbeda dengan yang dibawah, kamar mandi yang diatas tidak bisa lagi dipakai. Bahkan kamar mandi yang dekat dengan HMJ Studi Agama Agama tersebut sudah tertimbun dengan barang-barang yang sudah tak terpakai seperti kursi kayu dan penulis kira kamar mandi tersebut sudah beralih fungsi menjadi gudang.

harapan penulis, semoga sarana prasarana seperti gazebo dan kamar mandi tersebut segera diperbaiki. Terutama Gazebo sebagai sarana pembelajaran out door bagi mahasiswa Ushuluddin dan Filsafat. Karena hakikatnya para pemangku kebijakan adalah pelayan bagi mahasiswa sebagai civitas akademika di miniatur negara 117 kita yang tercinta ini. (Baharuddin)