Reporter : Luqmanul Hakim & Diky Kurniawan Arief
Editor : Muhammad Chaidar
FORMA(22/8/24) Menjelang sore, semua perkumpulan dari seluruh organisasi dan elemen masyarakat mengelar kosolidasi di Kampus Unair B. Terlihat banyak mahasiswa dan elemen masyarakat yang menyuarakan kepada semua elemen untuk mengawal keputusan Mahkamah Konstitusi, dan menyerukan desakan kepada baleg urung dari revisi undang-undang pilkada dan tetap mematuhi keputusan Mahkamah Konsistusi.
“Point tuntutanya, masih dalam pusat yang kemudian hari ini diperjuangkan juga sama kawan mahasiswa dan buruh. Dimana kita mendesak DPR dan pemerintah untuk membatalkan rencana revisi undang-undang pilkada dan mematuhi putusan MK kemarin” terang Aulia Thariq Akbar sebagai Ketua BEM Unair.
Aulia melanjutkan, bahwasanya tuntutan kedua adalah mendesak KPU untuk membuat Peraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPU) yang berdasarkan putusan MK.
“yang ketiga, mendesak pemerintah dan DPR untuk menjaga marwah demokrasi dan konstitusi. Harapanya hari ini juga menjadi pantikan atau jadi peringatan” imbuh Ketua BEM Unair tersebut
Meskipun malam ini keluar statement akan huru-hara UU Pilkada yang dibatalkan, tetapi semua elemen yang tergabung dalam forum konsolidasi itu serentak menyikapinya dengan skeptis. Pasalnya, besar kemungkinan manuver-manuver politik akan terjadi.
“kami tidak percaya, karena biasanya pengesahan pengesahan itu terjadi di tengah malam, itu yang tadi kita khawatirkan semua, kita pingin sampai tangal 27 itu turut mengawal” jelas Aulia
Mahasiswa dan masyarakat akan turut serta menyuarakan aksi tersebut kepada putusan MK ke Gedung DPRD Jatim Surabaya, pada tanggal 23 jumat besok.
Dalam aksi besok jumat, Aulia menghimbau untuk tidak ada almamater ataupun embel-embel organisasi tanpa terkecuali. Jadi seluruh mahasiswa dan masyarakat dapat bergabung secara kolektif pada aksi tersebut.
Tak luput dalam berpartisipasi. BEM dari Fakultas Kedokteran Unair siap mengondisikan dan mempersiapkan alat alat kesehatan saat aksi.
Tidak hanya itu saja, di dalam forum konsolidasi banyak elemen masyarakat yang mengutarakan pendapatnya dan melontarkan kritikannya. Tak terkecuali Aliansi Mahasiswa Papua yang menyampaikan aspirasinya saat di forum.
Ever dan Hengky sebagai Aliansi Mahsiswa Papua di Surabaya menyebutkan
“terlepas dari itu, isu tersebut termasuk pokok dalam perjungan HAM dan hal yang paling penting juga bentuk aspirasi kita. juga tidak terlepas dari perubahan secara luas. Ini adalah bentuk demokrasi kita” ucap Hengky
lalu disambung dengan Ever “demokrasi secara umum mempunyai kepentingan bersama. Tuntutan temen-teman aliansi papua dalam kondisi hari ini mengalami bentuk ruang demokrasi semakin masif. Kemudian hak hak Papua dirampas dan ekploitasi SDM semakin masif, Maka dengan adanya konsolidasi ini ingin menyampaikan ini loh kondisi papua saat ini. Bagaimana negara papua bisa mampu bisa mengatur dirinya sendiri, Negara ini demokrasi dan menjamin kebebasan orang papua juga mendirikan bangsa itu adalah pokok kami. Artinya negara harus mengakui bahwa kami sudah merdeka” ucap Ever
“Tuntutan-tuntutan mahasiswa dan dari berbagai elemen masyarakat telah ditampung saat menyuarakan kritikan dan perbandingan. dengan tujuan solidaritas untuk bisa mengelar aksi ini.” tambahnya.