Reporter: Ardita Sindy, Luluk Farida, Zamzam Qodri

Editor: Habib Muzaki

 

FORMA (06/08) –  UIN Sunan Ampel Surabaya (UINSA) telah selesai menyelenggarakan Vaksinasi Massal. Kegiatan ini dilaksanakan di Gedung Sport Center and Multipurpose UINSA pada 4-5 Agustus 2021. Sebanyak 3.736 orang telah mendapatkan layanan vaksinasi dalam program ini. Mereka adalah keluarga besar UINSA  meluputi dosen, tenaga kerja, keluarga mereka, mahasiswa, alumni dan masyarakat umum.

Dilansir dari uinsby.ac.id, kegiatan ini adalah hasil kerjasama UINSA dengan Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan Pemerintah Kota Surabaya. Kegiatan ini pun awalnya menarget sebanyak 2.500 vaksin berjenis Astrazeneca Dosis 1 yang harus didistribusikan per hari. Jadi total vaksin yang tersedia sebanyak 5.000 paket.

Namun, realisasi penyuntikan vaksin pada hari pertama sebanyak 1.191 orang dan 2.545 orang di hari kedua. Khusus untuk hari kedua ini mengalami perubahan yang awalnya diperuntukkan kepada keluarga besar UINSA menjadi untuk masyarakat umum dari dalam ataupun luar Jawa Timur. Hal tersebut dilakukan agar mencapai target per harinya.

Terkait hal ini, Rijalul Fakih, selaku Ketua Satgas Covid-19 UINSA mengatakan bahwa pada hari pertama, vaksinasi dirasa kurang maksimal. Meskipun pihak UINSA sudah mengusahakan untuk mencapai target, namun sampai pukul 15.00 WIB, banyak dari pendaftar yang tidak hadir.

“Hari pertama tidak dapat memenuhi target walaupun jumlah yang melakukan registrasi lebih dari 3.000,” ujar beliau.

Maka pada hari kedua, vaksin juga diberikan kepada masyarakat umum untuk memaksimalkan kesempatan ini. “Alhamdulillah sudah maksimal dan sudah terpenuhi target untuk hari kedua,” imbuhnya.

Rijalul juga menambahkan bahwa mesikpun tidak mencapai target 5.000 orang yang divaksin, maka sisa vaksin tersebut akan dikembalikan kepada pihak yang berwenang.

Kegiatan vaksinasi ini sendiri dimulai dari mendaftarkan diri melalui Google Form yang telah disediakan pihak UINSA. Kemudian melakukan registrasi sebelum melakukan vaksinasi. Hal ini dilakukan untuk mengetahui jadwal vaksinasi.

Setelah mengisi form dan cheklist scanning kesehatan lalu diprint out. Hasil print out form lalu dikumpulkan di loket pertama untuk dicek kesesuaiannya lalu mendapatkan nomer antrian.

“Dipastikan dulu, namanya bener atau tidak sesuai KTP. Dipastikan dulu sudah menerima vaksin pertama atau kedua. Jika sudah clear, lalu masuk discanning kesehatan. Kalau tensinya lebih dari 180, istirahat dulu. Lalu kalau diabetnya diatas 200, istirahat dulu 10 menit, baru kemudian dicek ulang. Kalau sudah memenuhi standar, baru bisa divaksin. Setelah divaksin, masuk ke tempat observasi, dan menunggu 30 menit. Setelah itu, jika dirinya dinyatakan kuat setelah vaksinasi, baru ia boleh keluar,” ujar Muhammad Khairul Arif selalu Satgas Covid-19 yang bertugas ketika menjelaskan alur vaksinasi.

Terkait pelayanan vaksinasi ini, Lailatul Fitria, Mahasiswa UINSA menyatakan kesannya, “ Kurang seberapa berkesan bagi saya sendiri tapi lebih enak gini karena tidak terlalu ramai serta sudah disediakan kursi untuk antriannya. Mengenai pelayanan, sudah cukup memadai fasilitasnya dan cukup baik.”

Sedangkan Tio, selaku alumni tahun akademik 2020 juga memberikan komentar positif terkait pelayanan vaksinasi,“Untuk antrian lumayan lama sebab saya berangkat dari jam 10:00 dan selesai jam 14:00. Namun mengenai pelayanan di dalam, cukup baik serta mendapatkan konsumsi berupa snack dan air minum”.