Reporter: Ainun Nabilah dan Alfi Faiqotul Bariroh Huda

Editor: Adi Swandana E.P.

FORMA (22/04) – Mahasiswa Prodi Ilmu Hadis (ILHA) telah merayakan pemilihan umum (pemilu) yang terselenggara pada tanggal 17-20 April 2023 secara online. Agenda yang diadakan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) ILHA ini sempat menimbulkan pertanyaan di berbagai pihak dikarenakan terdapat dua nama berbeda yang menjabat sebagai Ketua KPU pada pemilihan kali ini.

Berdasarkan postingan di akun Instagram Senat Mahasiswa (SEMA) Fakultas Ushuluddin dan Filsafat (FUF) pada tanggal 11 April 2023 telah tercantum jelas nama Devita Innamasari sebagai Ketua KPU HMP ILHA terpilih. Akan tetapi, Devita mengatakan telah mengundurkan diri sebagai Ketua KPU dengan alasan ingin menghargai hasil sidang Musyawarah Mahasiswa Prodi (Musymapro) ILHA terkait panitia pemilihan tahun ini.

“Panitia KPU-nya dipimpin oleh Dewan Syura, yang mana Dewan Syura itu dari Demis tahun sekarang, jadi Saya mengundurkan diri untuk menghargai hasil dari rapat sidang tersebut,” tutur Devita.

Devita juga menambahkan bahwa dirinya mengaku sudah mengirim surat pengunduran diri kepada pihak SEMA-FUF setelah hasil open recruitment Ketua KPU diumumkan pada tanggal 11 April kemarin.

“Besoknya surat pengunduran diri Saya sudah di-up sama akun sosmed SEMA,” imbuhnya.

Sehubungan dengan hal di atas, Agus Irwanto selaku Ketua Himpunan Mahasiswa Prodi (HMP) ILHA memberikan informasi bahwa Ketua KPU HMP ILHA telah digantikan oleh Maulida Laili Fajrin yang merupakan mahasiswa ILHA angkatan 2021. Agus juga menjelaskan alasan dari dipilihnya Laili sebagai Ketua KPU ILHA merupakan hasil diskusi dirinya bersama dengan Sekretaris SEMA dan Ketua Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) FUF yang baru.

“Karena ingin adanya regenerasi untuk panitia KPU ini sendiri dan SEMA melihat Maulida Laili Fajrin bersungguh-sungguh ingin menjadi ketua KPU,” ungkap Agus.

Meski demikian, Agus bersama rekan-rekan HMP lainnya sempat tidak menyetujui Laili sebagai Ketua KPU pengganti. Alasannya, Ia dan rekan-rekannya terutama angkatan 2020 juga belum pernah mendapat kesempatan mengatur jalannya pemilihan. Namun, keputusan tersebut pada akhirnya dapat diterima setelah melalui beberapa pertimbangan.

“Jika salah satu pihak tidak mengalah, maka perdebatan tidak akan ada habisnya. Dan jika diteruskan, mungkin saja sekarang masih belum ada calon Ketua Umum baru yang terpilih,” tandasnya.

Meluruskan hal ini, Abdullah Dzaky sebagai Ketua DEMA FUF yang baru turut memberikan tanggapan. Ia mengatakan bahwa pada awalnya terdapat tiga nama yang mendaftarkan diri sebagai calon Ketua KPU HMP ILHA, yakni Ketua HMP ILHA (Agus), Devita, dan Laili. Kemudian, berdasarkan pertimbangan yang sudah dijelaskan sebelumnya, maka Laili lah yang akhirnya menjadi Ketua KPU HMP ILHA. Dzaky juga menjelaskan mengenai tidak adanya postingan surat pengunduran diri Devita di Instagram SEMA FUF dikarenakan postingan tersebut telah diarsipkan oleh pihak SEMA sendiri.

Bukti perubahan Ketua KPU ILHA – Dokumentasi LPM Forma

Dzaky sendiri dapat mengetahui hal ini dikarenakan SEMA dan DEMA FUF saling berkoordinasi dalam agenda pemilu HMP tahun ini. Ia sendiri juga mengatakan bahwa pembentukan KPU pada awalnya merupakan tanggung jawab dari pihak DEMA.

“Penanggung jawab, ya, dua ormawa fakultas itu (SEMA dan DEMA), cuma pelaksanaannya di SEMA,” jelas Dzaky.