Reporter: Nabila Khusna dan Irvan Romadoni

Editor: Akmelia Rabbani

 

FORMA (27/5) – Himpunan Mahasiswa Program Studi Aqidah dan Filsafat Islam (HMP AFI) mengadakan workshop bertajuk “Artificial Intelligence: Etika dan Pemanfaatan AI dalam Dunia Akademik” pada Senin, 26 Mei 2025, di Gedung B3 Fakultas Ushuluddin dan Filsafat. Menariknya, panitia secara mendadak menghapus Harga Tiket Masuk (HTM) hanya sehari sebelum acara dilaksanakan.

Maftuch Fuadi, selaku ketua pelaksana mengungkapkan,

“Awalnya memang kita tetapkan HTM sepuluh ribu untuk internal dan lima belas ribu untuk eksternal. Tapi sampai sehari sebelum acara, peserta yang mendaftar baru enam atau tujuh orang. Akhirnya, kami putuskan untuk membuka pendaftaran gratis supaya lebih banyak yang bisa ikut. Mungkin ada teman-teman yang terbebani oleh biaya HTM,” jelasnya.

Namun, pernyataan berbeda disampaikan oleh Septia Pingki, Ketua Umum HMP AFI. Menurutnya, keputusan untuk menggratiskan HTM juga dilandasi oleh pertimbangan keadilan bagi seluruh peserta.

“Iya, memang awalnya ada HTM. Tapi setelah dipikir ulang, kami juga mengundang ormawa. Kalau peserta umum harus membayar sementara ormawa tidak, itu rasanya tidak adil. Jadi akhirnya kami putuskan untuk menggratiskan semua,” ujar Pingki.

Muhammad Nabil, salah satu tamu undangan dalam workshop tersebut, menyambut baik keputusan penghapusan HTM. Ia menilai workshop ini sangat relevan bagi mahasiswa dan berharap kegiatan serupa dapat terus dilaksanakan tanpa memungut biaya.

“Harapan saya, seluruh HMP bisa mengadakan workshop yang relevan seperti ini dan sebisa mungkin tanpa HTM. Karena seringkali biaya jadi kendala bagi mahasiswa yang ingin ikut serta. Akan lebih baik jika dibuat gratis,” tuturnya.

Sebagai penutup, Septia Pingki berharap agar kegiatan serupa tidak berhenti pada satu pertemuan saja. Ia mengusulkan adanya kelanjutan dalam bentuk volume-volume berikutnya, yang lebih menekankan pada praktik langsung penggunaan AI secara cerdas dan bertanggung jawab.

“Saya ingin kegiatan ini berlanjut menjadi volume 2, volume 3. Nantinya mungkin bukan dalam bentuk seminar atau workshop, tapi kajian dengan praktik langsung. Supaya teman-teman tidak hanya mengandalkan AI untuk copy-paste, tapi juga tahu cara dan teknik penggunaannya secara tepat dalam dunia akademik. Semoga bisa direalisasikan oleh teman-teman HMP,” pungkasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *