Kancah Idealisme Masyarakat Ilmiah
Penulis: Subchan Chabib dan Amrita Syahara
Editor: Akmelia Rabbani
FORMA (24/5)- Himpunan Mahasiswa Program Studi Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir (HMP IAT) Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Ampel Surabaya sukses menyelenggarakan seminar bertajuk Dialog Tafsir Nusantara pada Senin 19 Mei 2025, bertempat di Auditorium UIN Sunan Ampel Surabaya. Kegiatan ini berlangsung selama satu hari dan diikuti oleh sejumlah peserta dari berbagai universitas.
Alif Fardhani Aqil Khawarizmi selaku ketua pelaksana mengungkapkan bahwa seminar ini sejatinya telah dilaksanakan sejak beberapa tahun lalu, namun pada tahun ini mengalami perubahan nama.
“Sebelumnya bernama Bincang Tafsir Nasional, dan kini diubah menjadi Dialog Tafsir Nusantara,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa dalam seminar kali ini, panitia menghadirkan narasumber utama yang kompeten, yakni Islah Gusmian.
“Kami mengundang beliau karena banyak tulisan beliau yang relevan dengan tema yang diangkat, selain juga atas rekomendasi para dosen,” lanjut Alif.
Acara berlangsung cukup lancar meskipun sempat mengalami beberapa kendala teknis yang berhasil diatasi dengan baik oleh panitia.
Muhammad Adam Nabil Fawwaz, salah satu peserta seminar dari HMP IAT, menyampaikan kesan dan sarannya.
“Konsep acaranya tertata dengan rapi. Materi yang disampaikan oleh narasumber sangat mudah dipahami dan berbobot. Semoga ke depannya bisa lebih baik lagi, terutama dalam hal mengundang lebih banyak peserta dari berbagai universitas serta menghadirkan narasumber yang tidak kalah berkualitas,” tuturnya.
Sementara itu, peserta dari luar Program Studi Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir juga turut memberikan kesan positif dan saran.
“Pematerinya sangat luar biasa dan ahli dalam bidang tafsir. Namun, saya menyarankan agar ke depan fasilitas seperti mikrofon dapat ditingkatkan, agar sesi diskusi antara penanya dan pemateri bisa berjalan lebih interaktif dan efektif,” ungkap salah satu peserta.
Acara Dialog Tafsir Nusantara ini menjadi wujud nyata semangat intelektual dan kepedulian mahasiswa dalam mengembangkan kajian tafsir berbasis keilmuan dan kearifan lokal di Nusantara.