Surabaya (07/05) – Semenjak diumumkannya Uang Kuliah Tunggal (UKT) pada 23 April 2020 lalu, terdapat banyak keluhan dari calon mahasiswa Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya (UINSA), khususnya yang melalui jalur SPAN-PTKIN. Keluhan tersebut berkaitan dengan ketidaksesuaian jumlah UKT yang didapat oleh calon mahasiswa dengan data yang telah diinput. Hal ini berbuntut terhadap munculnya aksi #UINSAmogokUKT di media sosial twitter.
Abdul Mukit, selaku Dema Fakultas Ushuluddin dan Filsafat menyayangkan adanya ketimpangan UKT yang didapat mahasiswa dengan data yang dimasukkan. Terlebih lagi terkait dengan informasi bahwa banding UKT hanya bisa dilakukan pada semester 2. “Banyak sekali keluhan dari calon mahasiswa baru, bahkan ada yang ingin mengundurkan diri karena hal ini”, imbuhnya.
Sementara itu Kunawi sebagai Dekan Fakultas Ushuluddin menyampaikan bahwa UKT sudah sesuai dengan data penghasilan orang tua yang dimasukkan. “Itu sudah sesuai kategori masing-masing”, tuturnya.
Salah satu calon mahasiswa Fakultas Ushuluddin yang tidak ingin disebutkan namanya juga kecewa. Karena, menurutnya penentuan UKT kurang memperhatikan pengeluaran-pengeluaran lainnya dalam kebutuhan keluarga.
(Lukman)