FORMA -Setelah usainya masa ujian sekolah menengah tingkat atas (SMA), banyak universitas yang mulai berbondong-bondong meramaikan semaraknya masa penerimaan peserta didik baru. Tak luput dari itu kekurangan yang dirasa kurang, terus diperbaiki guna menunjang kualitas dan mutu sebuah universitas. Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya (UINSA) tak ketinggalan dalam menunaikan tugasnya sebagai Universitas taraf Internasional dalam menggaet peserta didik baru. Tidak hanya pembangunan makro yang terus digenjot, penambahan Program studi pun terus dilakukan guna melanggengkan citra baik UIN Sunan Ampel Surabaya.
Transisi dari IAIN menuju UIN sudah mendorong UINSA untuk menambah amunisi progam studi yang berorientasi terhadap pendidikan umum, seperti program studi yang berada didalam Fakultas Sains dan Teknologi (Saintek) yang notabenya adalah prodi keluaran terbaru UINSA. Pada masa penerimaan peserta didik baru UINSA pada tahun ini juga menambah satu lagi program studi baru, yang berorientasi terhadap penujangan Sastra yakni Sastra Indonesia di Fakultas Adab dan Humaniora. “iya ini kami baru saja mendapatkan SK untuk penambahan program studi Sastra Indonesia di Fakultas Adab dan Humaniora,.” Ujar Rofi’ KABAG Akademik UINSA.
Meskipun tergolong baru penambahan prodi ini diharapkan bisa menambah mutu pendidikan yang ada di UINSA. Kendati demikian ada yang sangat disayangkan tentang penambahan program studi baru ini, lantaran SK yang turun sangat mepet sekali . Surat keputusan yang baru diterima oleh pihak akademik UINSA, beriringan dengan selesainya masa pendaftaran skala Nasional. “yang ini aja SK baru turun,jadi kita gak bisa mengikutkan program studi Sastra Indosnesia ke pendaftaran yang skalnya nasional dan bisa diakses secara online”. Tutur Rofi’
Namun pihak akademik UINSA tetap optimistis memberikan yang terbaik dalam penyaringan mahasiswa baru di Sastra Indonesia “kami tetap berusaha untuk memberi porsi yang cukup besar, kepada PRODI Sastra Indonesia ketika pendaftaran mandiri nanti”. Setetelah sukses menghantarkan PRODI-PRODI yang tergolong baru diFakultas SAINTEK, maka bukan isapan jari belaka bahwasannya dalam pendaftaran jalur mandiri nanti Prodi Sastra Indonesia disesaki oleh mahasiswa baru. (Akary)