Reporter: Azilatul Husna, Farah Salma Nuraida, M. Irsyadul Ibad
Editor: Chintya Octavia SH
FORMA (14/04) – Almamater menjadi barang pokok dalam aksi demonstrasi mahasiswa di Surabaya. Aksi yang dimonitori oleh Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Surabaya (ABS) ini terjadi pada tanggal 14 April 2022. Para demonstran yang ikut andil dalam aksi tersebut menyuarakan berbagai tuntutannya di depan gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Timur.
“Kami memastikan bahwa mahasiswa yang ikut serta dalam aksi telah mengenakan almamater,” tegas Akhmad Yusep Gunawan selaku Ketua Kepolisian Resor Kota Besar (Kapolrestabes) Surabaya.
Yusep menyatakan bahwa penggunaan almamater adalah bentuk tanggung jawab seorang mahasiswa untuk menjaga penyampaian aspirasi di muka umum. Dengan menggunakan almamater, potensi-potensi susupan negatif dari pihak lain selama aksi berlangsung dapat diminimalisir.
Berdasarkan keterangan Yusep, pihak Polrestabes juga siap mengantisipasi mahasiswa yang tidak menggunakan almamater apabila berpotensi terhadap hal-hal yang tidak baik. Dalam hal ini, pihak Polrestabes bersama Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Timur juga telah melakukan komunikasi persiapan. Untuk menjaga keamanan, terhitung 4000 personel telah dikerahkan dan 2500 di antaranya bersiap di lokasi untuk pengamanan semaksimal mungkin.
“Kami mengantisipasi terjadinya pencemaran nama baik mahasiswa ataupun disalahgunakan oleh pihak-pihak tertentu” tambahnya.
Yusep menegaskan aksi yang dilaksanakan hari ini berlangsung damai. Ia berharap mahasiswa sebagai para penerus bangsa, terutama di kota pahlawan, dapat menunjukkan integritasnya dengan menyampaikan cara-cara baik yang berbeda dari tempat lain.