Reporter : Muhammad Chaidar Farras Irhamni
Editor : Adi Swandana E. P.
FORMA (08/09) – Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Forma Fakultas Ushuluddin dan Filsafat (FUF) UIN Sunan Ampel Surabaya (UINSA) telah mengadakan seminar nasional bertemakan “Mahasiswa Generasi Strawberry” di aula Gedung B3, Jum’at (8/9). Acara yang dimulai sejak pukul 08.00 WIB ini cukup meriah, meskipun di balik itu semua terdapat beberapa kendala yang dialami oleh panitia.
Wakil Dekan III, Andi Suwarko turut menanggapi perihal tema seminar yang dinilai telah menyorot sisi mentalitas Generasi Z (Gen Z) saat ini. Menurut Andi, topik utama yang disajikan dalam seminar pagi tadi telah menggambarkan kondisi generasi zaman sekarang yang terbiasa dengan hal-hal instan, sehingga berdampak pada timbulnya karakter yang mudah menyerah dan cepat berputus asa.
“Karena itu tema ini menjadi menarik, supaya memberikan inspirasi, pencerahan, supaya mahasiswa itu punya mentalitas yang kuat, mentalitas juara, mentalitas pejuang. Bukan mentalitas yang lemah, mentalitas yang gampang menyerah, mentalitas para pecundang,” tutur Andi.
Sementara itu, Ketua Pelaksana, Nur Maliyah Nisa Mardiyah mengaku bahwa dirinya dan panitia lainnya sempat mengalami beberapa kendala terutama dalam hal tempat acara. Menurutnya, aula Gedung B3 dirasa tidak cukup luas bila dijadikan sebagai tempat untuk acara seminarnya. Nisa juga mengaku bahwa tempat pelaksanaan seminar pada awalnya direncanakan berada di Gedung Auditorium UINSA, namun karena adanya beberapa hal membuat tempat tersebut tidak jadi digunakan oleh panitia.
“Hal itu terjadi dikarenakan tempat yang awalnya kami ingin sewa sudah di-booking organisasi lain,” tambahnya.
Kendati demikian, Nisa merasa acaranya tersebut telah berjalan dengan baik meski terdapat permasalahan pada sound system yang kurang keras di awal dan tidak stabil saat berlangsungnya acara. Perasaan yang sama juga disampaikan oleh Pimpinan Umum LPM Forma, Ismira Oktavianti Putri yang berharap agar melalui tema seminar kali ini mampu memberikan sudut pandang baru dalam dunia akademik bagi para peserta, serta tetap dapat memberikan manfaat untuk ke depannya. Salah satu peserta seminar dari Prodi Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir (IAT), Muhammad Fahrul Rozi juga mengakui bahwa acara ini berjalan cukup seru dan telah memberinya pengetahuan baru.