Penulis : Luluk Farida, Nur Maliyah Nisa Mardiyah

Editor : Ardita Sindy C

FORMA (13/09) – Kepala Program Studi (Kaprodi) Aqidah dan Filsafat Islam (AFI) Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya (UINSA) mengadakan seminar pada 12 September 2022 pukul 09.00 -15.30 WIB. Seminar ini dilakukan secara offline di gedung Self Access Center (SAC). Dalam seminar tersebut mengangkat tema “Sekolah Riset Manuskrip Islam di Nusantara” dengan pemateri Dr. Ahmad Ginanjar Sya’ban, MA  dan  Muhammad  Nida’ Fadlan,M.Hum.

Seminar ini bertujuan untuk mengenalkan metode riset terbaru di dunia AFI yang berhubungan dengan tugas akhir mahasiswa semester 7 dalam bentuk sekolah riset manuskrip Islam. Dalam hal ini harapannya dapat menyongsong mahasiswa AFI dalam mengenal banyak warisan-warisan manuskrip yang telah ditinggalkan oleh ulama-ulama terdahulu baik di Nusantara maupun secara global. Metode manuskrip yang digunakan yaitu pendekatan filologi dan pendekatan yang lainnya juga bisa.

Fikri Mahzumi selaku Ketua Panitia menjelaskan bahwa Kajian Manuskrip ini belum tersedia pada program mata kuliah prodi AFI. Kajian teks tersebut secara tidak langsung bersifat relevan dengan kajian manuskrip. Hal itu didukung dengan adanya pendekatan-pendekatan dalam kajian teks tersebut.

Ahmad Ginanjar Sya’ban, selaku pemateri pertama menyampaikan bahwa karya ulama-ulama Nusantara tidak mendapat posisi pada kajian Islam terutama di dunia internasional. Namun, kajian tersebut mendapat posisi melalui tokoh negara lain. Hal itu dikarenakan banyaknya manuskrip warisan ulama terdahulu jarang diketahui banyak orang. Oleh karena itu, perlu adanya digitalisasi dalam mengatasi persoalan tersebut.

“Bahkan Kementrian Agama (Kemenag) bikin satu portal yang memuat dan menampilkan data-data koleksi manuskrip yang pernah ditemukan di Indonesia. Meskipun tidak semua dokumen itu ada,” ujar Fikri Mahzumi.

Di sisi lain Muhammad Nida’ Fadlan, selaku pemateri kedua memaparkan materi mengenai Filologi Manuskrip yang saat ini masih menjadi pencarian riset dari mancanegara.

Bagi mahasiswa yang berminat pada bidang Manuskrip ini tentunya tersedia untuk penelitian skripsi kalian. Namun, ada peluang besar dibalik riset ini yakni Beasiswa S3 khusus untuk mahasiswa yang ingin melanjutkan. ucap pemateri kedua tersebut.

“Seminar ini menyenangkan dan banyak pengalaman dari pemateri yang menginspirasi serta banyak ilmu yang didapatkannya. Hanya saja waktunya kurang dalam praktek. Oleh karena itu, jika dikemudian hari diadakan kembali maka waktu untuk prakteknya ditambah agar kameranya lebih maksimal.” ujar salah satu peserta seminar tersebut.

Muhammad Khusnial Muhtar, selaku peserta seminar dari semester 5 menyampaikan bahwa materinya sangat dibutuhkan terkhusus mahasiswa AFI yang selama ini menerima ilmu dari orang ketiga. Karena teks-teks filsafat bisa saja ada dalam manuskrip yang kuno itu. Sayangnya manuskrip tersebut membutuhkan skill khusus untuk menjelaskan yang juga perlu membutuhkan waktu yang tidak sedikit bahkan bisa persemester. Materi yang diperlihatkan kepada para peserta juga kurang efisien untuk dibaca.  

“Sangat berkesan bagi saya karena materi Filologi ini juga termasuk langka untuk kami dari mahasiswa AFI ditambah dengan hal ini adalah warisan kuno yang harus di digitalisasi serta dipelajari oleh kita semua. Sangat tertarik jika memang ada riset untuk filologi manuskrip ini namun kendala saya terkait bahasa yang tertulis di dalam filologi tersebut “ucap Erliana Widya Putri sebagai peserta seminar dari prodi AFI.