Mengaji Indonesia, UINSA (05/03)

FORMA -Ditengah hiruk pikuk pembahasan Pilgup, UIN Sunan Ampel Surabaya pada 5 Maret 2018 kembali mengadakan acara Mengaji Indonesia yang bertempat di depan gedung Twin Tower untuk yang kedua kalinya terhitung dari tahun tahun lalu, 2017. Kali ini tema yang diusung, “Islam Indonesia: Penebar Kedamaian”. Acara ini turut mengundang Kiai tenar diranah kesastaraan, yakni K.H Ahmad Mustofa Bisri, Lukman Hakim Syaifuddin Mentri Agama Republik Indonesia serta direktur Kompas TV, Rosiana Silalahi.

Didalam acara ini pula launching “UINSA Halal Center” yang disahkan langsung oleh Mentri Agama, Lukman Hakim. UINSA Halal Center dibentuk sebagai sebuah sumbangsih UIN Sunan Ampel dalam menjawab kebutuhan masyarakat tentang sebuah kehalalan produk tertentu. Dalam acara Mengaji Indonesia ini ada sebuah keunikan yakni Lukman Hakim Syaifuddin menyengajakan diri menjadi Host pada acara tersebut, “Saya hadir disini sebagai Host agar bisa mendengarakan lagi kebutuhan masyararakat” ujar Lukman. Acara Mengaji Indonesia sendiri, sejalan dengan program Kementrian Agama  yang Berorientasi terhadap mengaji sebagai awal pembentukan karakter.

Acarapun berlanjut dengan pada tahap diskusi publik yang diawali oleh Gus Mus dengan berbagai topik pembahasan yang menjadi masalah Bangsa, dimulai dari Makna Bernegara itu sendiri, Isu Agama, hingga persoalan Media. Dalam paparan awalnya Gus Mus memberikan keywords tentang Negara Kesatuan Indonesia, kata Rumah menjadi point center dalam Mengaji Indonesia kali ini, “dulu guru saya bilang, kalau Indonesia ini rumah kita, yang harus dijaga dan dirawat. Kalau ada seseorang melempari rumahnya sendiri berarti udele wes kewalik” ujar Gus Mus, diikuti gelak penonton yang hadir.

Rosiana Silalahi pun turut memberikan pandangannya untuk bangsa ini melalui persoalan Pilkada. Ia memaparkan hal yang tidak jauh berbeda dengan Gus Mus, “dalam menyikapi Pilkada Indonesia, Kompas TV sendiri mengusung sebuah jargon yakni Indonesia Rumah Pilkada, maka sudah barang tentu meskipun dalam berpolitik terjadi kompetisi yang sengit tapi tidak akan membakar rumahnya sendiri”.

Acara yang berlangsung sejak pukul 19.00- 23.00 WIB ini, pembahasan peranan media dalam membangun opini publik pun juga dibahas, hal ini lantaran pembicara Rosiana Silalahi adalah seorang direktur Kompas TV yang sudah lama malang melintang di ranah Jurnalistik. Dalam menyikapi sebuah problematika media seperti maraknya Hoax. Adanya Hoax yang semakin merajalela, sampai-sampai menjadi saingan media-media mainstream, salah satunya dikarenakan masyarakat Indonesia yang terlalu mudah menerima kabar Hoax tanpa adanya telaah kritis dan penyarigan pada berita tersebut, maka di sini Jurnalis dan Media maistream dirasa perlu. “Kita tidak boleh kalah dengan zaman, jangan sampai kita meninggalkan langkah-langkah Jurnalistik dalam pemberitaan,” lanjut Silalahi dalam menanggapi pertanyaan dari penonton.

Pada acara tersebut pula disinggung oleh para narasumber dalam merespon pengisi agama publik yang dirasa kurang kompeten, tetapi memiliki nilai rating tinggi dipasaran Televisi. Rosiana Silalahi juga menanggapi sekaligus menghimbau pada elit agama untuk tampil kepermukaan agar tersorot oleh media dan menggantikan posisi para Ustadz yang dirasa kurang kopeten tersebut. Pada akhirnya, Indonesia harus saling bersinergi baik dari Para Pemimpin Bangsa, dan Rakyatnya untuk memberantas hal-hal yang merusak Rumah sendiri.

 (Akary)