Penulis: Ismi Malika Mufti
Editor: Chintya Octavia SH
Buku ini sebenarnya sudah lama berada di wishlist perbukuanku. Alhamdulillah, setelah beberapa waktu, buku ini dapat aku baca juga. Buku ini rasanya merangkum semua permasalahan hidup yang tanpa kita sadari menjadi faktor utama kita lupa akan adanya agama. Bagaimana fungsi agama yang diambil dari segi filsafat manusia sampai bagaimana kita menjadi hamba yang utuh.
Judul Buku: Menjadi Manusia Menjadi Hamba
Penulis: Fahruddin Faiz
Penerbit: Noura Books
Tahun Terbit: 2020
Jumlah Halaman: 308
Buku ini terdiri dari tiga bagian. Di setiap bagiannya mengandung kalimat-kalimat yang sangat indah. Dimulai dari bagian manusia, kemudian soal waktu, hingga bagian penghambaan. Buku ini sangat cocok untuk orang awam yang ingin mempelajari filsafat. Apalagi orang seperti saya yang mengenyam pendidikan di Fakultas Ushuluddin dan Filsafat. Walaupun membahas tentang filsafat, buku ini dirangkai dengan kalimat yang mudah dipahami oleh pembaca.
Yang tidak akan pernah aku lupakan dalam buku ini sekaligus menjadi part favoritku adalah ketika penulis menyampaikan tentang peran manusia di bumi ini. Bahwa manusia itu sebagai masterpiece-nya Allah. Manusia adalah makhluk paling sempurna yang pernah Allah ciptakan.
Bahkan malaikat sampai bingung, kenapa Allah malah menciptakan manusia yang notabene masih sering melakukan dosa, sedang malaikat tidak akan pernah berbuat dosa? Kenapa harus manusia yang paling sempurna? Jawabannya ada di buku ini! Masyaallah, aku baca buku ini merinding sampai berkaca-kaca. Bagaimana Allah sesayang itu dengan manusia, akan tetapi manusianya jual mahal?
Di dalam buku ini, ada banyak hadis dan ayat alquran yang tercantum dan dikaitkan dengan pendapat-pendapat para ilmuwan filsafat islam bahkan barat. Ada beberapa cerita yang dilampirkan dalam buku ini dan menjadi salah satu bagian favoritku. Karena dari situ, kita bisa belajar apa hikmah yang bisa kita ambil untuk menghadapi permasalah-permasalahan agama yang kerap terjadi. Membaca buku ini menurutku rasanya bukan seperti membaca, melainkan kita sedang ngaji filsafat secara langsung.
Ada banyak sekali insight yang aku dapat dari buku ini. Mulai dari memahami kembali peran kita sebagai manusia di bumi-Nya, memahami bahwa kita sebenarnya hamba yang lemah yang butuh akan sandaran-Nya, dan bagaimana kita memahami soal waktu hingga penghambaan kita kepada Allah SWT.
Sangat dianjurkan untuk baca buku ini ketika benar-benar ada waktu. Karena buku ini bikin adem, ada banyak poin penting yang tersampaikan. Jadi, kalau membaca saat lagi sibuk-sibuknya, insight buku ini akan susah kita dapatkan.
“Kita wajib melakukan kebaikan, tapi jangan sampai perbuatan baik itu tidak ada nilainya karena ujungnya hanya untuk pamer, hanya ingin dilihat atau didengarkan oleh orang lain.”
– Halaman 277
Selamat membaca, sangat recommended!