Reporter: Muhammad Alif Muttaqin, Ismira Oktavianti Putri
Editor: Chintya Octavia SH
FORMA (02/03) – Aqyas Soleh resmi menjadi ketua Presiden Mahasiswa (Presma) terpilih Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) periode 2022 – 2023. Pemilihan ini dilaksanakan pada 1 Maret 2022 secara daring pada pukul 08.00 – 15.00 WIB. Pemilihan ini dilakukan sesuai dengan AD/ART Organisasi Mahasiswa (Ormawa) yang setiap tahunnya ditetapkan pada saat Kongres Besar Mahasiswa Universitas (KBMU). Pemilihan ini diadakan oleh Komisi Pemilu Raya Mahasiswa (Kopurwa).
Pemilihan Presma ini diadakan oleh Kopurwa tanggal 22 – 24 Februari yang dibukanya pendaftaran kandidat secara daring. Dilanjut pada tanggal 26 – 27 Februari 2022 diadakan masa kampanye dan penyebaran undangan serta verifikasi data pemilih perwakilan mahasiswa prodi. Validasi dan verifikasi data pendaftar juga pengambilan nomor urut dilaksanakan pada tanggal 25 Februari pukul 18.00 WIB. Selanjutnya, untuk yang terakhir adalah tanggal 2 Maret yang dilaksanakannya salam sapa Dema-U.
Pada pemilihan presma tahun ini hanya ada satu paslon, hal ini menimbulkan banyak kontroversi pada masyarakat UINSA karena baru pertama kalinya terjadi. Dengan hanya ada satu paslon, akhirnya kopurwa memutuskan untuk membuat kotak kosong agar sistem pemilu tetap berjalan lancar. Kotak kosong bukan berarti kotak suara yang kosong, melainkan munculnya calon tunggal yang tidak memiliki saingan sehingga dalam surat suara posisi lawan dinyatakan dalam bentuk kotak kosong. Dalam hal ini, pasangan Aqyas dan Masudi unggul suara, dengan mendapatkan 21 hak suara. Sehingga, sudah bisa dipastikan bahwa Aqyas Soleh resmi menjadi ketua Presma pada masa jabatan 2022 – 2023.
Motivasi Aqyas maju pada presma tahun ini berangkat dari melakukan analisis. Analisis tersebut timbullah evaluasi yang dimulai dari Dema-U, karena instansi ini seolah-olah menjadi ajang jatmika, tetapi setelah menyerap anggaran besar mereka tidak ada tanggung jawab yang signifikan kepada mahasiswa. Berpacu pada analisis ini, akhirnya Aqyas menjadikan hal ini sebagai motivasinya untuk turut memantau kinerja Dema-U agar tidak hanya mencari eksistensi saja. Aqyas memiliki motivasi yang sangat inspiratif dari keresahan-keresahan dengan dasar UKT mahasiswa yang mahal. Aqyas bertekad untuk memfokuskan terhadap uang yang dikeluarkan oleh mahasiswa agar seimbang dengan fasilitas yang dirasakan.
Visi yang diusung Aqyas dalam pemilu tahun ini adalah mewujudkan mahasiswa UINSA yang berintegritas dan berdaya saing dalam ranah regional maupun nasional. Sedangkan misi yang diangkat mencakup:
- Meningkatkan kompetensi mahasiswa UINSA dalam membangun masyarakat madani dan civil society.
- Meningkatkan kompetensi mahasiswa yang mampu berkompetetif dalam dunia digital.
- Menyiapkan potensi mahasiswa dalam menghadapi bonus demografi.
“Misi yang ketiga ini menurut kami yang sangat penting untuk kami wujudkan karena memang saat ini mahasiswa memiliki tanggung jawab untuk membangun masyarakat madani yang saling bergotong royong,” ucap Aqyas.