Reporter: Azza Afifatul Muna dan Dwi Rachma Aulia
Editor: Adi Swandana E. P.
FORMA (26/10) – Program Studi (Prodi) Ilmu Hadis (ILHA) adakan kegiatan Peningkatan Kompetensi Mahasiswa (PKM) dengan tema “Living Hadis: Paradigma, Praktik dan Konteks dalam Penelitian” yang bertempat di Gedung Aula B3 Fakultas Ushuluddin dan Filsafat (FUF) UIN Sunan Ampel Surabaya (UINSA), Rabu (25/10). Kegiatan ini dihadiri oleh mahasiswa/i ilmu hadis sem 1, 3, dan 5. Kegiatan tersebut bertujuan untuk mengembangkan kompetensi mahasiswa ilmu hadis terlebih melalui kajian living hadis.
Kaprodi Ilmu Hadis, Ida Rahmawati menekankan pentingnya mengkaji Living Hadis yang sekaligus menjadi jawaban bagaimana hadis bisa turut mewarnai dalam dunia akademik,”Living Hadis merupakan suatu disiplin ilmu baru dalam ilmu hadis yang sangat menarik karena belum pernah dikaji sebelumnya dan dengan Living Hadis menjadi suatu pendekatan kita bisa melihat bahwa teks hadis yang selama ini kita pelajari itu sudah menjadi laku yang masyarakat muslim aplikasikan dalam kehidupan sehari-hari”. jelas Ida.
Irsyadul Ihsan selaku mahasiswa semester satu mengaku bahwa ia merasa terbantu dengan mengikuti seminar ini, ia jadi sedikit mengetahui tentang Living Hadis,
Muhammad ata sebagai temannya juga menambahkan mengenai harapanya agar diadakan lagi kegiatan seperti ini untuk menambah pengetahuan baru soal kajian ilmu hadis.
“Sebenarnya belum pernah mendapatkan mata kuliah tentang itu, tapi saya terbantu dengan adanya seminar ini jadi lebih tau sedikit tentang Living Hadis,” ungkap Irsyad.
Meskipun mulainya kegiatan PKM ini sempat mengalami keterlambatan hingga satu jam, namun acara tetap berjalan dengan baik bahkan meriah di awalnya.
Mughni, salah satu peserta yang aktif pada saat acara memberikan masukan terhadap kegiatan ini ke depannya dapat disiapkan dengan semaksimal mungkin terutama tentang fasilitas kegiatan seperti kursi, karena melihat saat kegiatan berlangsung banyak peserta yang datang terlambat tidak mendapatkan kursi hingga menimbulkan sedikit kericuhan.
Ida Rachmawati juga turut memperlihatkan kekecewaannya pada mahasiswa semester lima yang tidak mengikuti acara tersebut sampai akhir.
“Mahasiswa semester lima merasa tidak penting padahal tujuannya adalah semester lima, tapi saya lihat tadi tidak banyak yang datang sehingga saya merasa kecewa dengan kondisi semacam ini. Mahasiswa itu seharusnya merasa beruntung kita mendatangkan pakar yang benar-benar menguasai living hadis dari jogja dan seorang profesor jarang banget ada pengembangan kompetensi mahasiswa (PKM) yang menghadirkan profesor dan itu tidak gampang tapi mahasiswa tidak mau memanfaatkan sebagai momen yang bagus untuk menambah wawasan,” tutur Ida di akhir wawancara melalui WhatsApp.
Kaprodi Ilmu hadis, Ida Menjelaskan bahwa PKM ini merupakan program tiap semester yang dilakukan hingga empat kali. Kegiatan ini hadirkan seorang ahli dalam penelitian Living Hadis. Narasumber yg dihadirkan adalah seorang pakar penelitian Living Hadis, yaitu Prof. Dr. Saifuddin Zuhri (Qudsy), S.Th.I., M.A. selaku Guru Besar di Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta Dan Dr. Muhammad Akmaluddin, M.S.I sebagai Dosen di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Akhir sesi, saifudin sempat memberikan closing statement yang membekas bagi peserta.
“Jangan mati, sebelum kau memiliki karya,” ucap Pak Saifuddin ketika mengakhiri sesi pertama dalam kegiatan tersebut.