Reporter: Imdi Fahma

Editor: Akmelia Rabbani

FORMA (21/02) – Aksi demonstrasi bertajuk “Indonesia Gelap” kembali dilaksanakan pada hari ini, Jumat, 21 Februari 2025, di gedung DPRD Jawa Timur. Massa aksi kali ini adalah gabungan dari AREK GERAK, seluruh aliansi masyarakat serta mahasiswa Surabaya dan sekitarnya. Mereka menyuarakan tuntutan keadilan dengan membacakan puisi dan membakar ban di depan gedung DPRD Jatim. Selain itu, mereka juga menuntut klarifikasi dari anggota perwakilan DPRD yang menemui massa agar tuntutan yang mereka sampaikan mendapat klarifikasi. Namun, pihak DPRD belum memberikan tanggapan yang jelas.

Massa menuntut untuk sahkan Undang-Undang pro rakyat, RUU perampasan aset, RUU perlindungan pekerja rumah tangga, evaluasi kebijakan yang merugikan rakyat.

Sesaat kemudian, perwakilan anggota DPRD Jatim, dua anggota dari fraksi PDIP, yakni Fuad Bernadi dan Yordan Batara menemui massa aksi untuk mendengarkan aspirasi mereka. Dalam pertemuan tersebut, demonstran meminta agar salah satu rekan mereka dihubungi untuk membahas keadilan. Namun, dibantah oleh Yordan Batara, karena menurut keterangan, anggota DPRD yang lain sedang dalam fase rases.

“Tidak semua kebijakan yang kawan-kawan sebutkan itu ada dalam kewenangan Provinsi”, ujar perwakilan anggota DPRD.

Salah satu perwakilan massa aksi kemudian menyiramkan air ke arah dua perwakilan DPRD Jatim untuk mengungkapkan kekecewaan yang dirasa sangat tidak berkelas dalam memberikan tanggapan. Pihak perwakilan DPRD pun meninggalkan lokasi aksi.

Koordinator lapangan aksi demonstrasi, Tanthowi Syamsudin mengungkapkan kekecewaan yang dilakukan oleh anggota DPRD yang dirasa sangat lama dalam memberikan tanggapan

“Ketua pimpinan tidak ada yang merespons chat kami, lalu kami sedang menunggu konfirmasi. Alasan dari mereka sendiri karena ada reses dan tidak bisa mengunci jadwal”, tegasnya.

Ia juga menanggapi persoalan mahasiswa yang melakukan aksi namun merasa ditunggangi. Tanthowi mengungkapkan,

“Kami adalah mahasiswa dan bagian dari masyarakat sipil yang menyuarakan keadilan untuk Indonesia. Kami tidak merasa dirugikan jika itu demi keadilan bagi rakyat.”

Demonstrasi ini berlangsung hingga sore dengan pengamanan dari pihak kepolisian. Meski sempat terjadi ketegangan, aksi berjalan damai tanpa adanya kekerasan, para peserta demonstran juga akan tetap terus mengawal tuntutan mereka hingga ada kejelasan dari pemerintah terkait dengan penghapusan tuntutan yang dianggap membuat rakyat dirugikan.

.