Pendidikan merupakan proses dialektika manusia untuk mengembangkan akal dan pikiran manusia, menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi yakni untuk menjawab problem-problem sosial. Pendidikan juga merupakan sebuah media atau alat untuk mencerdaskan kehidupan masyarakat dan bangsa. Pendidikan merupakan bagian terpenting dalam suatu negara dan seharusnya dapat diakses oleh seluruh masyarakat.

Tujuan Pendidikan adalah melahirkan sebuah keilmuan yang dapat dipertanggungjawabkan sebagai kemurniaan dalam berpikir dialektis yang mana dapat menyokong kehidupan masyarakat. Sejarah dialektika lahirnya pendidikan tidak pernah terlepas dari zaman kegelapan yakni zaman adanya feodalisme dalam perkembangan masyarakat dunia. Dimana untuk merampas hak-hak demokratis rakyat, mereka dihina dan disengsarakan beratus-ratus tahun lamanya. Rakyat tidak diperbolehkan berpikir ilmiah untuk memerdekakan dirinya padahal penguasa pun menyadari bahwa pendidikan dapat menjadi alat yang mampu membebaskan rakyat dari segala bentuk penjajahan. Dari situlah kemudian pendidikan dapat disebut sebagai hasil peradaban yang mempunyai tujuan membebaskan manusia dari penghisapan manusia atas manusia lain. Sedangkan Dikutip dari karya Paulo Freire esensi dari pendidikan adalah sebuah sistem yang ditempa dan dibangun untuk meningkatkan taraf berpikir manusia demi tercapainya tatanan masyarakat yang adil dan beradab. Pendidikan harus menjadi proses pemerdekaan bukan penjinakan apalagi menjadi alat penindasan bagi kaum penguasa yang lalai. Pendidikan juga bertujuan untuk memecahkan persoalan yang ada di tengah masyarakat. Jadi bisa dikatakan bahwa pendidikan adalah proses yang melahirkan sebuah kesadaran bersama secara bebas merdeka untuk melahirkan sebuah peradaban manusia yang sama atas penguasaan ekonomi, politik dan sosial budaya.

Akan tetapi dalam segi ekonomi, pendidikan sekarang menjadi problem masyarakat dimana pendidikan saat ini digunakan untuk meraup keuntungan yang sebesar-besarnya. Dimana pendidikan yang seharusnya bisa dirasakan oleh semua masyarakat menjadi momok menakutkan bagi masyarakat di karenakan masyarakat tidak dapat memenuhi pembayaran sekolah dan hal itu merupakan salah satu problematika yang dihadapi oleh masyarakat. Dan yang bisa merasakan pendidikan adalah kaum menengah atas yang perekonomiannya dianggap mampu. Pada saat ini penguasa menjadikan institusi pendidikan sebagai lembaga ibarat perusahaan yang menerapkan liberalisasi dan komersialisasi. Dengan demikian hal tersebut berdampak pada pendidikan yang mahal dan menciptakan tenaga kerja yang memiliki keterampilan rendah .

Sedangkan pendidikan dalam segi politik yakni, pendidikan dijadikan sebagai mesin institusi yang melahirkan kebijakan-kebijakan yang menguatkan sekaligus melegitimasi kepentingan imperialis dan borjuasi komprador, serta kapitalisme birokrat. Institusi pendidikan menjadi alat propaganda dalam sektor kebudayaan untuk menanamkan nilai-nilai imperialisme dan feodalisme melalui bangku-bangku sekolah dan terlebih di bangku perkuliahan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pendidikan secara politik cenderung  mengabdi pada sistem ekonomi di suatu negara.

Nandanaa.