Sebagaimana kita tau bahwa Indonesia ini merupakan negara yang memiliki masyarakat yang sangat beragam. Indonesia berdiri atas dasar pluralisme yang sangat kental dan membentuk satu kesatuan dengan semboyan bhineka tunggal ika yang sanagt di pegang Teguh oleh masyarakat Indonesia sampai sekarang. Pluralisme sangat kental kaitannya dengan mahasiswa karena jika kita melihat lebih dalam suatu universitas tidak hanya di masuki oleh mahasiswa dari satu daerah saja namun berbagai daerah yang ada di Indonesia. secara tidak langsung itu merupakan bukti pluralisme yang sangat nyata dalam lingkungan mahasiswa. Dalam lingkungan yang demikian mahasiswa tidak hanya di tuntut untuk menyesuaikan dengan lingkungan sekitar namun juga memiliki rada toleransi yang tinggi. UIN Sunan Ampel pun juga termasuk universitas yang banyak di minati di kalangan masyarakat. Dengan corak berbagai budayanya ruang lingkup kampus lebih terasa pluralisme baik dalam hal kegiatan maupun kebudayaan dari mahasiswa. Pluralisme sendiri sudah mendarah daging dalam tubuh bangsa ini karena pluralisme juga orang-orang mau menghormati antar sesamanya. Dengan adanya pluralisme keberagaman yang ada itu menjadi ciri khas tersendiri bagi bangsa-bangsa lain terhadap bangsa Indonesia. Dalam masyarakat pluralisme terlihat sangat mencolok dibandingkan dengan lingkungan kampus. Jika dalam kampus pluralisme hanya menyangkut ras, suku dan kebudayaan dalam masyarakat pluralisme juga menjangkau agama juga etnis yang jika dijabarkan akan menjadi hal yang harus di jaga agar tetap damai dengan semua perbedaan yang ada.
Jika berbicara mengenai mahasiswa dalam pluralisme, mahasiswa mempunyai peranan besar dalam menjaga stabilitas bangsa agar tetap damai tanpa ada peperangan baik yang berupa fisik maupun yang melalui sosial media. Mahasiswa merupakan agen of change yang harus mampu membawa perubahan-perubahan dalam masyarakat . Namun jika melihat realita sekarang sepertinya mahasiswa sudah acuh terhadap lingkungan sekitarnya. Isa dikatakan mereka lebih peduli dalam kehidupan pribadinya dari pada terjun di masyarakat luas dan mendengarkan keluhan-keluhan mereka. Zaman sekarang mahasiswa tidak lagi mempunyai Wibawa mahasiswa tidak lagi menjadi seseorang pemberontak yang ingin membebaskan kaum dan rakyat Indonesia. Dimana mahasiswa sekarang tidak sibuk dalam memperjuangkan kemajuan bangsa namu mereka hanya memikirkan kesenangan sesaat yang hanya bisa di nikmati sekarang. Seakan jiwa jiwa pemberontak demi pembebasan hak-hak rakyat sudah tidak ada lagi dalam hati maupun akal mahasiswa sekarang. Bahkan tidak jarang mahasiswa juga melakukan diskriminasi terhadap mahasiswa lain yabg di anggap tidak sama seperti dia. Pluralisme dalam kampus merupakan salah satu faktor terjadinya pembullyan antar mahasiswa tidak jarang juga dari mereka yang tidak kuat ahirnya memutuskan pindah ke kampus lain. Lantas apakah perbedaan itu merupakan hal yang harus di besar-besaran dalam lingkungan sehari-hari ?. Jika pluralisme merupakan hal yang di anggap mengganggu tidak akan mungkin Indonesia berdiri selama 73 tahun dengan berbagai perbedaannya. Pluralisme bukan alasan untuk mbenci atau bahkan memusuhi orang lain namun pluralisme ada untuk mempersatukan mereka- mereka yang beda agar terciptanya jiwa-jiwa nasionalis yang tumbuh atas dasar Cinta tanah air. Seharusnya sebagai mahasiswa yang mengeyam ilmu melebihi mereka yang tidak bisa melanjutkan harus lebih sigap dan tanggap mengenai pluralisme dalam masyarakat. Dengan ikut sertanya mahasiswa dalam menjaga kerukunan dalam masyarakat akan tercipta masyarakat yang damai. Mahasiswa bukan hanya hanya akan membawa perubahan-perubahan dalam masyarakat namun juga akan menjadi pengendali dari hal-hal yang sudah terstruktur dalam masyarakat . Dengan ilmu yang mahasiswa punya diharapkan akan lebih berguna bagi masyarakat yang membutuhkan pengetahuan atau bahkan bimbingan dalam menjaga perdamaian dalam kehidupan yang sangat kental dengan pluralisme. Yang pasti peranan mahasiswa sangat di harapkan oleh masyarakat agar apa yang menjadi keresahan dalam masyarakat luas bisa di atasi dan lebih terkontrol dalam menjalankannya.
Rohmah