Dok. Forma

Forma- Senin, 25 Februari 2019 Himpunan Mahasiswa Prodi (HMP) Ilmu Hadis mengadakan presentasi terbuka Lomba Karya Tulis Ilmiah (LKTI) Nasional yang menjadi salah satu cabang lomba Gebyar Kreativitas 2019 (Great ’19) . Acara yang bertema “Relevansi Hadis dalam Menciptakan Indonesia Emas 2045”  diselenggarakan di gedung Auditorium UIN Sunan Ampel Surabaya. Lomba ini diikuti oleh 14 tim dari berbagai Universitas di Indonesia, salah satunya Universitas Brawijaya, Universitas Darussalam Gontor, IAIN Samarinda, UIN Sunan Kalijaga, dan lain-lain.

Berbeda dari lomba LKTI biasanya, setiap tim yang beranggotakan maksimal tiga orang tersebut akan mempresentasikan hasil karyanya dengan cara terbuka dihadapan dewan juri, panitia, hingga audiens.

“Biasanya lomba LKTI hanya dihadiri oleh peserta dan dewan juri saja. Namun kali ini kita berbeda,” ujar Firoh selaku penanggung jawab LKTI.

Mayoritas peserta mempresentasikan karyanya satu tim berkisar antara dua sampai tiga orang, namun berbeda dengan Mohammad Nailul Muna, peraih juara 1 dari UIN Sunan Kalijaga yang mempresentasikan hasil karyanya berjudul “Makna Hadis Ruwaibidhah dalam Ranah Sosial Kemasyarakatan (MenalarEtika Komunikasi Publik di Era Modern)” seorang diri.

Dia membenarkan bahwa sebenarnya karya yang ia presentasikan memang sebagian besar dibuat sendiri. Namun, memikirkan kesempurnaan hasil karyanya. Tentulah nama yang terdaftar menyebut kedua peserta bersama rekan sesama almamater.  Meskipun, pada hari-H rekannya tidak dapat hadir. Dengan tekat kuat, member CSSMORA ini mempresentasikan seorang diri.

“Pas kemarin teman saya itu pas ada halangan,jadi orangnya gak bisa berangkat saya juga gak bisa memaksa,” ujarnya

Alumnus Pesantren Matholi’ul Anwar ini mengaku awalnya merasa kurang enak, karena paling berbeda sendiri di antara para peserta lain. Namun karena sudah mempunyai jam terbang cukup banyak, Ia pun berani untuk mempresentasikan seorang diri.

“Pertama pasti merasa agak kurang enak ya, karena secara umum kita yang paling anehlah, berbeda sendiri. Namun karena kita mempunyai persiapan yang matang dan juga jam terbang semua itu akan hilang,”  ujarnya

Prestasi yang ia raih di ajang perdana yang diadakan oleh HMP Ilmu Hadis bukanlah gelar yang pertama kali. Namun, ia sudah beberapa kali mengantongi berbagai kejuaraan dibidang Alquran baik tingkat Kabupaten hingga Nasional dan menjadi pembicara seminar Internasional di berbagai daerah terkait isu-isu kontemporer. (Fatimah/Rian)