Dok. DEMA FUF

 

    Mahasiswa Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya (UINSA) menggelar aksi unjuk rasa menuntut penolakan bayar Uang Kuliah Tunggal (UKT) Para Mahasiswa melakukan unjuk rasa di depan gedung rektorat dengan berorasi dan menggunakan poster tuntutan  pada Selasa (9/6).

     Aksi  tersebut merupakan respon tidak adanya kejelasan mengenai kompensasi uang kuliah tunggal dan subsidi kuota internet selama kuliah daring di tengan pandemi covid-19. Aksi  ini digagas oleh Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) dan Senat Mahasiswa (SEMA). Kurang lebih ada sepuluh mahasiswa yang memaksakan datang ke Surabaya untuk mengikuti unjuk rasa.

     Pada aksi kali ini Mahasiswa meminta 3 tuntutan yaitu, pemotongan UKT segera diberikan kepastian, segera mendistribusikan paket data. Hingga kini tak kunjung diterima mahasiswa, Pihak kampus dan Kemenag agar lebih memperhatikan nasib mahasiswa saat pandemi Covid-19.

    Para peserta aksi pun akhirnya ditemui oleh Prof. Dr. H. Ma’shum, M.Ag, selaku Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama. Beliau menanggapi akan diusahakan secepat mungkin serta masih menunggu kebijakan dari Kementrian Agama (Kemenag). Meski demikian, Wakil DEMA UINSA 2020, Muchammad Mudhoffar menyatakan jika masih tidak ada kebijakan yang memihak mahasiswa, maka jelas akan ada aksi lanjutan dan bisa dipastikan akan lebih dari aksi sebelumnya.

     “Harapan kami semua, kepada mahasiswa-mahasiswa yang lain semoga masih dalam kondisi sehat dan selalu dalam lindungan-Nya. Sehingga bisa berjuang dari rumah sebagaimana mestinya. Untuk terkait aksi ini, semoga dari tuntutan kami cepat terwujud sehingga untuk mengenyam dunia pendidikan bisa dirasakan dari kalangan manapun.” Ujar Mudhoffar.

Zaki.