FORMA_ RABU, 29/09/2018.  Aliansi mahasiswa peduli uinsa (AMPUN) kembali menggeruduk twin tower Uin Sunan Ampel Surabaya. Aksi AMPUN kali ini berangkat dari kekecewaan terhadap pihak birokrat Uin Sunan Ampel Surabaya atas kebohongan yang telah di lakukan pihak birokrat Uinsa kepada pihak AMPUN mengenai diberikannya data yang tidak sesuai dengan amar putusan yang diperintahkan oleh komisi informasi Jawa Timur, aksi AMPUN kali ini diwarnai dengan penyegelan beberapa ruang kerja birokrat UINSA mulai dari ruang kerja WAREK 2, BAUPK dan SPI (satuan pengawas internal).

Di ikuti sekitar 10 orang massa aksi dari berbagai fakultas di Uinsa surabaya, AMPUN kembali melakukan aksi geruduk birokrat Uinsa, korlap aksi, Muntahe dari fakultas Fisip mengatakan kalau pihaknya sengaja tidak melibatkan banyak massa dengan alasan menjaga kondusifitas dan mengingat kalau di uinsa kali ini sedang ada tamu dari luar negeri,”kami sengaja melibatkan sedikit massa dan kami juga sengaja tidak teriak-teriak pakai toa demi menjaga kondusifitas, dan juga di Uinsa saat ini lagi ada tamu dari luar negeri, namun jika permohonan yang sudah kami layangkan tidak di penuhi maka kami terpaksa menggunakan cara-cara yang sedikit agak kasar“.ungkap mahasiswa yang biasa di panggil timun ini.

Ahmad, salah satu tokoh Ampun mengatakan kalau pihaknya akan terus mendesak pihak birokrat untuk memenuhi tuntutan yang sudah dilayangkan dan memberikan data sesuai dengan amar putusan komisi informasi jawa timur,”kami sudah menggunakan segala cara mas, mulai dari musyawarah hingga sengketa di KI , terhitung mulai tanggal 8 agustus 2017 yang lalu, namun sampai sekarang pihak birokrat Uinsa selalu saja mempermainkan dan membohongi kami dengan memberikan kami data palsu“,  lebih jauh pihaknya memberikan batas watktu 3 hari bagi pihak universitas untuk menyiapkan data yang diminta,”kami memberikan batas waktu sampai hari jumat bagi pihak kampus untuk segera menyiapkan data yang kami minta yang sesuai dengan amar putusan KI” tuturnya

Nawwir, peserta aksi mengatakan kalau pihaknya akan terus melakukan aksi hingga pihak universitas memenuhi tuntutan  pihak AMPUN dan tidak lagi berbohong,”sebenarnya kami terpaksa melakukan hal ini mas, kami sudah tidak punya pilihan lain selain aksi karena segala cara yang sifatnya kekeluargaan telah kami lalukan, kami tidak tahan melihat pihak birokrat universitas selalu mengajarkan kepada kami sebuah kebohongan“, pungkas  mahasiswa fak. Syariah yang akrab dipanggil suji dewantara ini.

(har)