Reporter: Adi Swandana E. P., Nur Maliyah Nisa Mardiyah

Editor: Chintya Octavia S. H,

FORMA (27/06) – Seminar Nasional yang diadakan oleh Dewan Eksekutif Mahasiswa (Dema) Fakultas Ushuluddin dan Filsafat (FUF) UIN Sunan Ampel Surabaya (UINSA) kurang mendapat antusias mahasiswa. Acara yang berlangsung mulai pukul 09.00 – 11.00 WIB ini dinilai kurang tersosialisasikan dengan baik.

Fatimah Syaikhah Taqiyah, salah satu mahasiswi yang hadir, mengatakan penyebab sedikitnya peserta adalah kurangnya sosialisasi dari pihak panitia. Menurutnya, informasi mengenai seminar yang diberikan kurang jelas.

“Saya sendiri meminta secara langsung kepada Dema mengenai pamflet seminar sekitar malam Senin pukul 21.53 WIB. Ternyata pamfletnya masih dalam proses, padahal acara sudah kurang beberapa jam,” tutur mahasiswi Tasawuf dan Psikoterapi (TP) tersebut.

Sejalan dengan Fatimah, Aji Muhammad Ibrahim, salah satu mahasiswa Ilmu Alqur’an dan Tafsir (IAT), yang tidak mengikuti seminar juga sependapat. Menurutnya, kurangnya sosialisasi yang diberikan membuat informasi seputar seminar ini kurang mendapat antusias mahasiswa.

“Kalau bisa sosialisasi seminar ini tidak hanya secara online melalui media sosial saja, melainkan secara offline pun juga harus diutamakan,” komentar Aji.

Suasana Seminar Nasional. Sumber: Doc. Forma

Muhammad Iqbal Firmansah selaku ketua pelaksana mengakui kurangnya sosialisasi dari pihak panitia. Alasannya karena pihak panitia saat ini juga terkendala terkait sumber daya manusianya. Beberapa panitia kurang bertanggung jawab terhadap tugas masing-masing. Hal tersebut berdampak terhadap kinerja keseluruhan panitia.

“Ada juga volunteer yang diadakan untuk menambah sumber daya manusia untuk membantu acara ini karena pesertanya banyak, sedangkan panitianya hanya setengah dari Dema. Namun, tiba-tiba yang mendaftar volunteer mengundurkan diri begitu saja dan tanpa kabar. Mungkin alasannya karena minggu tenang juga,” ujar Iqbal.

Di lain sisi, Irfan Fadilah sebagai Ketua Dema FUF mengatakan bahwa pihak panitia telah bekerja sama dengan pihak dekanat untuk menyebarkan informasi. Namun, terdapat beberapa dosen yang kurang mendukung seminar ini dengan masih mengadakan perkuliahan. Akibatnya, beberapa mahasiswa tidak dapat mengikuti seminar tersebut.

Irfan berharap agar kepengurusan selanjutnya lebih memperbaiki kembali komunikasi lingkup internal di antara panitia. Ia juga berharap agar lingkup eksternal seperti para mahasiswa dan dosen juga lebih kooperatif dalam setiap acara Dema FUF. Tentunya seminar ini akan dievaluasi kembali oleh pihak panitia, sehingga acara ke depannya bisa terlaksana lebih maksimal.