Reporter: Syilvia Rahma, Moh. Faiqul Waffa, Syafrial A.


Editor: Adi Swandana E. P.


FORMA (09/02) – Pemilihan Ketua Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) Fakultas Ushuluddin dan Filsafat (FUF) yang baru telah terselenggara pada hari Rabu kemarin (07/02) secara daring. Adapun dalam hal ini turut diwarnai dengan adanya kritikan dari beberapa buzzer pada salah satu unggahan akun Instagram milik Komisi Pemilu Raya Mahasiswa Distrik (Kopurwadi) FUF perihal sistem pemilihan yang dinilai tidak netral.


Ketua Kopurwadi FUF 2024, Muhammad Royhan Izzul Fiq memberikan tanggapannya tentang beberapa kritik dari para buzzer tersebut. Bagi Royhan, hal ini dianggap sebagai bentuk dari sebuah demokrasi yang nyata. Ia juga mengatakan bahwa kritik-kritik tersebut muncul karena adanya kandidat lain yang ditolak oleh pihak Kopurwadi FUF untuk mendaftar sebagai calon dalam pemilihan ini.


“Karena ada beberapa akun buzzer itu yang menyerang kita, sebenarnya kan gampang itu, terkait transparan terkait apa ya, iya ada kandidat lain yang tidak diterima ya begitu,” ungkap Royhan.


Sehubungan dengan hal di atas, Umar Faruq selaku Ketua Senat Mahasiswa (SEMA) FUF menjelaskan bahwa ditolaknya kandidat tersebut murni disebabkan oleh pihak yang bersangkutan tidak memenuhi syarat-syarat pencalonan. Faruq juga merasa bahwa tindakan Kopurwadi FUF ketika tidak meloloskan kandidat tersebut sudah benar dan sesuai dengan Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) yang telah disepakati pada Kongres Besar Mahasiswa Fakultas (KBMF) sebelumnya.


“Di antara calon 01, 02, dan juga bahkan ada 03 ini, nah yang 03 ini dari persyaratan yang ada itu tidak memenuhi dengan SK, sehingga KPU itu berhak untuk tidak meloloskan dari persyaratan itu. Dan yang kedua itu tidak ada rekomendasi partai, jadi mau diloloskan kayak gimana dari KPU sedangkan dari segi persyaratan kurang jelas.. kurang lengkap,” jelas Faruq.


Selanjutnya, Faruq juga menegaskan kembali mengenai fungsi SEMA FUF sebagai pengawas dalam pemilihan ini. Ia dengan jelas mengatakan apabila dalam pemilihan DEMA FUF ini terdapat kecurangan dan kecacatan, maka dari pihak SEMA akan memberikan sanksi kepada pihak Kopurwadi FUF yang bertugas.


“Dan nantinya ketika ada sesuatu yang kurang sportif atau kurang jelas di sana, maka nanti akan diatur sebagaimana mestinya,” imbuhnya.


Sementara itu, Ketua DEMA terpilih, Ibnu Atho’illah sendiri menilai tidak ada kekurangan dalam pemilihan kali ini. Ibnu justru berterima kasih atas suksesnya pemilihan ini yang berlangsung dengan baik.


“Harapan saya kepada pemilu tahun depan agar semoga bisa mensukseskan pemilu yang akan datang dengan sebaik-baiknya,” Harap Ibnu.