Dok. Forma, Dies-Natalis Ilmu Hadis

FORMA -Menjadi catatan sejarah bagi prodi Ilmu Hadis karena untuk pertama kalinya mengadakan acara Dies-natalis yang dibarengi dengan pelantikan pengurus HMP Ilmu Hadis periode ke-2. Meski terbilang baru, setelah lepas dari prodi Tafsir-Hadis, acara Dies-natalis menjadi suatu momen yang spesial bagi civitasnya. Acara ini berlangsung pada 18 April 2018 pukul 13.00 – 16.00 WIB yang dihadiri oleh sebagian besar mahasiswa Ilmu Hadis dan turut serta mengundang Dekan dan para dosen Fakultas Ushuluddin dan Filsafat. Dengan pembukaan yang dimeriahkan oleh grup Albanjari, terlihat antusiasme mahasiswa Ilmu Hadis menyambut acara Dies-natalis dan pelantikan pengurus periode 2018-2019. Ada sekitar 46 mahasiswa yang dilantik oleh bapak Eko Taranggono, Wakil Dekan sebagai pengganti Pak Muhid selaku dekan Fakultas Ushuluddin yang berhalangan datang.

Acara ini mengangkat tema “Berkhidmah Dibawah Naungan Sunnah Bersamaan dengan Intuisi Barisan Harmoni” yang menurut pemaparan Karim sebagai ketua pelaksana ,tema ini sebagai bentuk untuk menumbuhkan rasa pengabdian pada jiwa setiap pengurus, tetapi pengabdian tersebut memang harus sesuai dengan tuntutan Nabi Muhammad SAW, yaitu sunnah. Meski bisa dikatakan persiapan acara ini dinilai mendadak, Karim dan Anas yang menjabat sebagai ketua pelaksana dan ketua HMP Ilmu Hadis sangat mengapresiasi kinerja panitia yang terlibat dalam terlaksanakannya acara, karena hanya dalam waktu 7 hari persiapan, acara ini dapat berjalan dengan lancar meskipun masih ada banyak yang harus diperbaiki.

 “Tentunya semakin singkat waktunya maka semakin banyak pula tanggung jawab setiap devisi. Dalam hal inisaya menyimpulkan ada 3 kendala besar. Pertama, kurangnya koordinasi, edua, sering terjadi miskomunikasi, dan ketiga, kurang tanggung jawab devisi pada job masing-masing,” jelas Karim saat ditanya mengenai persiapan  acara.

Acara ini berbeda dengan acara tahun sebelumnya, karena di tahun sebelumnya belum ada Dies-natalis, dan pelaksanaan pelantikannya pun digabung dengan stadium general. Belum lagi, sisi kreatif dari acara Dies-natalis ini adanya beberapa penampilan seperti halnya drama, baca, baca puisi, atapun bernyanyi “Kalau mengenai pelantikan, kan kemarin juga ada pelantikan, bedanya kalau yang sekarang itu lebih mandiri, soalnya taun kemarin itu digabung dengan Stadium General” ujar Karim

Acara ini diakhiri oleh Doa yang dibacakan oleh pak Atho’illah, selaku dosen Ushuluddin , dan dilanjutkan dengan acara tumpengan seluruh civitas mahasiswa. Ilmu hadis. (Fat/Yan)