Reporter: Azilatul husna, Nur Maliyah Nisa Mardiyah
Editor: Sabitha Ayu Nuryani
FORMA (22/12) ̶ Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya berhasil mendapatkan Juara 3 PTKIN dengan Jurnal Terindeks Scopus Terbanyak. Penghargaan tersebut diberikan kepada UINSA melalui proses penyeleksian yang sangat ketat oleh Sistem Scopus di Jakarta. Keberhasilan ini dapat diraih dikarenakan UINSA mempunyai target setiap dosen atau pembimbing akademik harus mempunyai tulisan untuk diajukan ke Indeks Scopus.
Kunawi Basyir selaku Dekan Fakultas Ushuluddin dan Filsafat (FUF) menyatakan bahwa sudah ada lebih dari 10 dosen FUF yang mempunyai tulisan dan ter-publish di Jurnal Terindeks Scopus. Hal ini dikarenakan tidak semua dosen dapat lolos seleksi Indeks Scopus yang berstandar internasional. Kampus juga berusaha semaksimal mungkin mendorong dosen-dosen untuk menulis terutama di Jurnal Terindeks Scopus atau paling tidak minimal menulis di Sinta 2.
“Sebenarnya, Rektor berusaha mengejar target agar para dosen mendapatkan fasilitas yang baik dalam proses bimbingan menulis jurnal dan artikel. Seperti yang kita ketahui Bersama, menulis artikel itu merupakan ciri khas dari perguruan tinggi. Jika tidak ada tulisan, maka perguruan tinggi itu akan punah,” ujar Kunawi.
Ia juga menjelaskan bahwa tidak hanya untuk para dosen saja bimbingan menulis ini diberikan, tetapi pihak kampus juga sedang mengusahakan agar para mahasiswa mendapatkan bimbingan dalam menulis karya ilmiah seperti junal dan artikel. Sebab, kampus tahu bahwa mahasiswa sangat memiliki potensi dalam hal menulis.
“Kami sangat paham bahwa mahasiswa UINSA memiliki bakat yang lebih dalam dunia kepenulisan. Maka dari itu, jika mahasiswa ingin mengirim tulisan di web manapun, alangkah lebih baik menggunakan email dari kampus agar ketika tulisan itu diterima maka otomatis tulisan mahasiswa tersebut masuk juga ke dalam web-nya kampus. Tidak hanya akademik saja yang diuntungkan, tetapi mahasiswa tersebut juga mendapatkan keuntungan yaitu bisa terkenal dan tulisannya lebih dipercaya karena masuk ke dalam web-nya UINSA,” paparnya.