FORMA (17/8) – Hari Sabtu, 17 Agustus 2019 yang bertepatan dengan Dirgahayu Negara Republik Indonesia ke-74, UIN Sunan Ampel Surabaya juga membuka hari terakhir PBAK (Pengenalan Budaya Akademik Kemahasiswaan) dengan upacara pengibaran bendera sang saka merah putih. Meskipun beberapa panitia PBAK awalnya merasa keberatan dengan diadakannya PBAK pada tanggal merah, ditambah lagi tepat pada hari Sabtu, namun pada akhirnya sebagian besar jalannya acara PBAK terbilang tanpa kendala.

Berbeda dengan pembukaan PBAK yang dilaksanakan bersamaan dalam lingkup universitas, penutupan PBAK dilakukan bertempat di fakultas masing-masing, tidak terkecuali dengan mahasiswa Ushuluddin yang menyebut diri mereka sebagai “Mahasiswa Tuhan”.

Berbeda di tahun ini, dalam susunan acara Fakultas Ushuluddin terdapat Inagurasi PBAK yang tidak terdapat di susunan acara tahun lalu. Namun sangat disayangkan rundown acara yang sudah tersusun sedemikian rupa pada akhirnya kurang dapat diterapkan di lapangan. Perubahan ini disebabkan oleh permintaan alumni untuk didahulukan menyampaikan aspirasinya untuk peserta PBAK. Ghozali selaku ketua Dema Fakultas memaklumi permintaan alumni dikarenakan kesibukan lain para alumni yang tidak bisa ditinggalkan. Sejalan dengan Ghozali, Emir, selaku perwakilan dari kepanitiaan SC (Steering Committe) menuturkan bahwa perubahan rundown acara adalah hal yang biasa bagi SC, “Kami bersyukur teman-teman OC (Organizing Committe) dapat memanajemen waktu.” Imbuhnya.

Di akhir acara mahasiswa Ushuluddin menampilkan koreo dengan gambar atau tulisan yang memiliki ciri khas Fakultas Ushuluddin, ditambah lagi koreo bergambar bendera merah putih sebagai bentuk nasionalisme mahasiswa Ushuluddin sebagai warga negara Indonesia. Koreo tersebut terdapat beberapa gambar, seperti gambar bendera merah putih, Love FUF, Love UINSA, dan tidak ketinggalan bendera bertuliskan “UKT mahal” juga ditampilkan oleh mahasiswa peserta PBAK Fakultas Ushuluddin dengan arahan panitia.

Salah satu mahasiswa baru dari Prodi AFI (Aqidah Filsafat Islam), Khoirul Anam turut memberikan harapannya kepada seluruh mahasiswa Ushuluddin, “Semoga mahasiswa Fakultas Ushuluddin bisa menjadikan Ushuluddin sebagai fakultas pemikir dan selalu berkreasi” Tuturnya. (Reza/Azizah)

 

Penyunting: Fadlilatul Laili Riza Rahmawati