Oleh : Chintya Octavia SH




Sel Pemenang

Kalau kita sedikit mengenang
Kata orang kita semua pemenang
Setelah menggenang, berenang, dan berkembang
Nahasnya menjadi pembangkang

Kita awalnya satu dan melebur
Bersatu dan memudar
Menjadi mahakarya yang didoakan panjang umur
Yang dirayakan setelah sembilan purnama merasa sukar

Masa (lebih) Muda

Bermain
Belajar
Bermain lagi
Belajar lagi

Apa lagi?
Tidak ada
Dunia hanya fatamorgana
Semua tersedia

Apa itu beban hidup?
Tak perlu risau esok makan apa
Atau menaikkan harga diri dengan cara apa
Saat itu mata memandang semua sama

Masa Muda

Kadang menangis sendiri
Meraung-raung
Seperti orang menghadapi pancung
Mencoba membelenggu pedih tak tertampung

Jangan terperanjat
Kalau aku berbeda
Meski kutahu kau tetap terperanjat
Karena kata orang sakit jiwa itu lemah

Namun kataku,
Sakit jiwa sejatinya kuat
Mereka adalah pejuang yang sadar
Bahwa semua terlalu berat

Pelatuk Ego

Seonggok tanah
Banyak angan, banyak ingin
Penuh gairah, juga amarah

Kita mendamba hidup indah
Bergelimang harta, rupa, tahta
Definisi bahagia katanya

Kita lupa
Kita manusia
Hidup tidak hanya tentang bahagia

Kapan Aku Mati?

Ini bukan puisi
Ini tulisan basi
Karena aku tak pandai menyusun kata serasi

Tulisan ini tentang pencarian jati diri
Tentang teka teki
Risau tak penting akan hal pasti

Hidup dan mati
Jadi, kapan aku mati?
Aku perlu belati