Reporter : Khadijatul Alya dan Alfi Faiqotul Bariroh Huda

Editor : Adi Swandana E. P

FORMA (19/08) – Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) Fakultas Ushuluddin dan Filsafat (FUF) baru saja mengadakan acara istigasah dan tahlilan perdana bersama pihak Dekanat beserta beberapa dosen di lobi Gedung B4, Selasa (19/08). Acara tersebut sekaligus menjadi kesempatan untuk menyampaikan beberapa aspirasi mahasiswa yang ditampung oleh pihak DEMA FUF melalui salah satu programnya, yakni Penampung Aspirasi Mahasiswa (PENAMAS).

Ketua DEMA FUF, Abdullah Dzaky mengaku bahwa adanya acara ini merupakan ide dari Divisi Keagamaan dan seruan dari pihak Dekanat agar kegiatan yang diadakan dapat lebih difokuskan pada peningkatan religiusitas mahasiswa. Hal tersebut diakui oleh Dzaky sebagai penyebab dari berjalannya acara dengan lancar.

“Alasan kita mengadakan acara ini karena memang sesuai dengan visi misi sendiri dari kabinet saya, bagaimana menjadikan mahasiswa Ushuluddin (FUF) itu salah satunya menjadi humanis religius. Artinya, dia menjadi orang yang manusiawi, orang yang berprikemanusiaan, orang yang memiliki sosial yang kuat, namun tidak meninggalkan hal-hal yang sifatnya spiritualis,” ungkap Dzaky.

Dzaky kemudian menyampaikan harapannya perihal kelanjutan acara ini ke depannya agar tetap berjalan dengan rutin guna men-charger iman para mahasiswa FUF. Ia juga menyampaikan setelah acara ini nantinya dari pihak DEMA akan melakukan evaluasi, mulai dari perbaikan koordinasi sampai meningkatkan antusias mahasiswa untuk turut serta berpartisipasi.

“Ya mungkin nanti ada penambahan-penambahan konsep seperti habis istigasah itu ada kajian keislaman sedikit gitu untuk lebih menambah semangat kita dalam berukhuah islamiah,” imbuhnya.

Menanggapi acara tersebut, Dekan FUF, Abdul Kadir Riyadi turut memberikan respon positif dan mendukung program ini untuk bisa dirutinkan setiap bulan sekali. Kadir juga mengharapkan agar pihak DEMA dapat menghadirkan lebih banyak lagi mahasiswa FUF di agenda-agenda selanjutnya.

“Ini kan kira-kira baru 100 ya kira-kira, sementara jumlah mahasiswa Ushuluddin kan 2.800, jadi ada 2.700 yang gak ikut, banyak sekali yang gak ikut. Jadi kalau umpamanya diadakan di masjid, semua mahasiswa diwajibkan hadir,” ujar Kadir.

Selain itu, Kadir juga menyinggung soal PENAMAS yang turut disampaikan dalam acara tersebut. Dirinya mengaku senang dengan adanya program tersebut, sebab Kadir sendiri juga ingin tahu lebih banyak perihal aspirasi dari para mahasiswanya. Kadir pun memberikan tanggapan dari beberapa aspirasi yang telah disampaikan mulai dari peluang mahasiswa untuk aktif membantu dosen yang berjam terbang tinggi hingga pentingnya membangun kedekatan di antara keduanya agar tidak terbatas di ruang kelas saja.

Sementara itu, salah satu mahasiswa prodi Tasawuf dan Psikoterapi (TP), Shofiya mengatakan bahwa acara istigasah ini telah mencerminkan wajah FUF yang identik dengan segala nilai religi dan spiritual yang ada. Ia juga menyampaikan pendapatnya tentang PENAMAS yang menurutnya dapat dijadikan sebagai masukan dan wadah untuk menemukan solusi secara bersama-sama.

“Jadi, tidak hanya mengkritik tapi juga memberikan solusi,” tutupnya