Sumber: google
Dadamu rapuh tergerus
Selosong peluru menembus
Tekad baja yang kau baktikan pada harkat bangsa yang akan terputus
Kau galang kata merdeka dipertigaan jalan
Mengumandangkan perang suci pembebasan
Atas jasad dan raga yang terbelenggu
Berbekal tongkat bambu
Kau menerjang serdadu biru
Berteriak, !!
kau tantang senapan koloni
Saat itu dibenakmu hanya tentang rasa abadi
Abadi atas kata merdeka yang telah diproklamirkan
Abadi atas kebebasan anak cucu negeri
Saat itu darah sengaja kau tumpahkan
Jasad sucimu sengaja kau geletakan
Pada jalan pertempuran tahun 45 an
Sekarang nampak sudah buah hasilmu
Sebuah bangsa yang telah kau bebaskan bergemuruh
Menyebut pada setiap tanggal sepuluh
Tepat pada bulan dimana mallaby terbunuh
Pahlawan !!!
Begitu katanya..
Saat matimu hanya dijadikan drama kolosal persembahan
Daripada mengisi kemerdekaan bangsa yang mulai terjajah
Harimu hanya dijadikan hari berkabung
Daripada berfikir untuk berinofasi agar terus bisa bersaing
Aku tahu mungkin 70 tahun kedepan kalau pun kau hidup
Kau akan binggung melihat kami
Yang telah hilang arah dan tidak terkendali.
Maafkan kami pahlawan
Ini hari mu mungkin
Tapi sayang bukan hari dari mimpimu.
Akary
10/11/18