(FORMA,14/12/2017) Masih dalam situasi memanasnya aroma pertentangan di kalangan para mahasiswa UIN Sunan Ampel Surabaya, lantaran isu akan datangnya tokoh nomor dua di Jawa Timur H. Syaifullah Yusuf atau yang biasa dikenal Gus Ipul, Wakil Gubernur Jawa Timur. Tepatnya Kamis 14 Desember 2017, seharusnya Gus Ipul hadir ke kampus 117 untuk mengisi acara Seminar Nasional Konsorsium PTKIN Se-Jawa Timur yang di selenggarakan oleh Musyawarah Senat Mahasiswa (MUSEMA) UIN Sunan Ampel Surabaya. Namun kedatangan Gus Ipul tersebut mendapatkan tanggapan yang tidak sedap dari berbagai kalangan Mahasiswa yang berujung pada aksi Demonstrasi menolak kedatangan Gus Ipul ke kampus 117 Pada 14 Desember 2017 siang tadi.
Achmad Ghozali selaku inisiator Aksi Demonstrasi Menolak Kedatangan Gus Ipul ke UINSA. Dia mengatakan, “setidaknya ada 3 (tiga) hal yang menjadi alasan menolak kedatangan Gus Ipul. Pertama, tidak linearnya kinerja Musema yang notabene sebagai DPRD nya mahasiswa (legislatif) dilingkup miniatur negara, mengundang Gus Ipul yang notabene sebagai tokoh Eksekutif. Apalagi digadang-gadang sebagai salah satu figur yang akan maju pada kontestasi PILGUB mendatang. Kedua, ada upaya penggiringan opini mahasiswa ke ranah politik praktis yang tentu sangat dekat korelasinya dengan pragmatis. Mau jadi apa bangsa ini kalau generasi bermental pragmatis. Dan ketiga Punggawa MUSEMA yang notabene sebagai kader-kader terbaik Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) dan kebetulan UINSA merupakan pencetak kader PMII terbesar di jawa timur sangat tidak relevan mendatangkan Gus Ipul yang berbeda ideologi sebagai kader Himpunan Mahasiswa Islam (HMI). Lantas semurah itukah harga Ideologi PMII saat ini. Maka dari itu demi menjaga kondisifitas dan elektabilitas kampus kami tolak Gus Ipul datang ke kampus 117.” ujarnya.
Hal senada juga di sampaikan oleh Deni selaku mahasiswa UINSA, Fak. Ushuluddin yang juga ikut menolak kedatangan Gus Ipul ke UINSA, “Kalau kampus mau konsisten dan berpegang teguh pada peraturannya maka siapapun yang datang ke kampus dengan tujuan berpolitik itu sama sekali sangat tidak pantas. Dan kalau Gus Ipul diterima dengan alasan hanya menjadi keynote speaker maka seharusnya Khofifah juga diterima pada waktu itu.” ujarnya.
Sementara itu menurut Said selaku ketua MUSEMA mengatakan bahwasanya tidak hadirnya Gus Ipul lantaran beliau ada halangan “Gus Ipul batal hadir ke Acara lantaran beliau ada halangan, dan Gus Ipul baru memberitahu pihak kami tadi malam” ujar Said saat di wawancarai. (bahar)