FORMA (9/10) – Kericuhan mewarnai aksi unjuk rasa antara Mahasiswa dan Anak STM ( Sekolah Teknik Menengah) dengan Aparat. Mereka memprotes pengesahan Rancangan Undang-Undang (RUU) Cipta Kerja di depan gedung Grahadi, Surabaya kemarin.

Massa merusak beberapa fasilitas umum. Mulai dari pagar gedung Grahadi yang dihancurkan dan pembakaran road barrier plastik.  Pada pukul 14.10, massa mulai membakar road barrier serta menghancurkan kawat berduri di depan gedung Grahadi. Selanjutnya, sekitar pukul 15.40, polisi menembakkan gas air mata untuk memukul mundur para demonstran.

Akibat  kericuhan tersebut, kepolisian menutup akses jalan ke gedung Grahadi. Sehingga berbagai elemen masyarakat yang tergabung dalam aliansi Gerakan Tolak Omnimbus Law (GETOL) batal datang kesana.

Massa aksi demonstrasi yang tergabung dalam GETOL telah berkumpul di Bundaran Waru sejak kemarin pagi. Mereka berencana menyampaikan aspirasinya di gedung Grahadi. Namun, niat tersebut urung terlaksana diakibatkan blokade dan kericuhan. “GETOL tidak terlibat dalam kericuhan yang terjadi kemarin sore.” ujar Richi, perwakilan dari FNKSDA (Front Nahdliyin untuk Kedaulatan Sumberdaya Alam).

(Aldi, Zaki, Zara, Mifta)