Reporter: Abdullah Dzaky
Editor: Sabitha Ayu Nuryani
FORMA (10/23) – Fahruddin Faiz menjadi pemateri penutup dalam acara Sekolah Filsafat. Dalam penyampaiannya, Faiz mengajak untuk tidak membandingkan mana yang lebih penting antara agama dan sains. Acara ini diadakan oleh Dewan Ekesekutif Mahasiswa (Dema) Fakultas Ushuluddin dan Filsafat (FUF) dengan tema “Filsafat Islam Andalusia: Reinkarnasi Menuju Peradaban Berkemajuan”. Sekolah Filsafat ini dimulai dari tanggal 21 Oktober sampai 22 Oktober 2021 melalui Daring via Zoom Meeting.
Acara ini bertujuan agar peserta memahami sejarah kejayaan filsafat Timur khususnya Andalusia pada zaman Ibnu Rusyd. Selama dua hari, acara Sekolah Filsafat ini berjalan lancar. Masing-masing hari pertama dan hari kedua memiliki duai sesi. Hari pertama diisi Gus Doffar untuk sesi pertama mulai dan dilanjut sesi kedua diisi Dika Tri Pandanari, dan pada hari kedua diisi Muhammad Syaifurrijal untuk sesi ketiga dan yang terakhir sesi keempat diisi Fahruddin Faiz.
Di sesi keempat, Fahruddin Faiz membawakan materi Reinkarnasi Filsafat Islam Andalusia, Antara Peluang dan Tantangan. Di tengah-tengah penyampaiannya, Faiz mengatakan salah satu yang dipelajari orang-orang Andalusia pada saat masa kejayaan yaitu kritik. Faiz melanjutkan kritik yang dimaksud seperti mengkritisi keberagamaan yang salah atau sejenisnya.
“Itu hasil pertemuan filsafat dan agama,” Faiz menambahkan.
Faiz melanjutkan, bagi orang Andalusia, ilmu, filsafat dan agama merupakan suatu hal yang penting. Baik dari sisi prinsipnya maupun sisi penggunaannya. Faiz juga mengatakan sains dan agama tidak perlu dibandingkan atau menjustifikasi mana yang lebih unggul.
“Kembangkan saja dua-duanya. Dua-duanya membidik kebenaran yang sama-sama dari Allah, yang satu qauliyah yang satu kauniyah,” Faiz menambahkan.
Faiz juga mengajak kepada peserta untuk tidak membandingkan serta memperdebatkan antara sains maupun agama.
“Mari kita ndak harus sibuk lagi dengan diskusi ini kalo menurut saya tinggal yuk kita hidupkan saja nanti kalo ada masalah kita bahas sambil jalan tapi yang penting kita kembangkan dulu baik sains maupun religion,” ujar Faiz
Pada closing statement, Faiz berpesan kepada peserta untuk tidak berhenti belajar dan jangan merasa sudah bisa dengan apa yang dimiliki. Faiz juga mengatakan jika peserta mengembangkan dirinya maka semakin besar kontribusi peserta. Faiz menambahkan jika Sebagian besar masyarakat mengembangkan dirinya, maka semakin bisa untuk menghidupkan masa kejayaan Andalusia.
“Pelan-pelan kita bisa hidupkan,” tambah Faiz.
Zilifia selaku peserta dari Prodi Akidah dan Filsafat Islam (AFI) mengatakan bahwa Sekolah Filsafat yang diadakan Dema FUF berjalan lancar. Ia juga menambahkan penyampaian dari Fahruddin Faiz jelas dan mudah dipahami.