Mungkin saat ini kita sudah tak asing lagi dengan namanya Dunia Malam, dunia yang cenderung masuk kategori orang-orang tidak baik. Memiliki sisi buruk akan apa di dalamnya dan biasa dilakukan di dalam sebuah karaoke atau pub. Seringkali terdengar kasak-kusuk apa yang akan terjadi selanjutnya. Tak mudah juga bagi yang sudah terbiasa untuk lepas meninggalkan hal-hal yang berbau negatif.
Saya sedikit merinding atau lebih tepatnya ketika melihat mereka yang mana seharusnya lebih baik berada di rumah, tidur untuk tidak mendzolimi waktu malam. Tak harus kok ! malahan mereka yang menghabiskan waktunya, uangnya hanya untuk me-refresh jiwanya di tempat seperti itu merugikan diri sendiri, bisa jadi menyangkut-pautkan orang lain. Masih banyak tempat dan pekerjaan lain yang tidak perlu repot-repot datang ke tempat tersebut. Namun mereka memiliki alasan tersendiri atau bisa jadi menjadi sebuah kebiasaan. Saya tak tau pasti, saya hanya melihat dari kacamata orang lain. Bahkan saya belum pernah masuk ke dalamnya, namun setelah saya duduk di bangku SMA, saya mendapat sedikit cerita, malah menurut saya ini menjadi sebuah fullgarnya, banyak diantara mereka tak sadarkan diri akibat pengaruh akohol yang berlebihan serta bau asap rokok ada di mana-mana, dan masih banyak lagi. Seperti tidak ada satir lagi bagi mereka. Antara laki-laki dan perempuan, mereka sama. Ketika itu saya berpikir, berusaha menganalogikan, mengapa hal tersebut bisa terjadi ? apakah karena faktor ekonomi atau faktor keluarga ?. Sekelebat pertanyaan itu muncul di pikiran saya, guru saya langsung menjelaskan bahwa hal tersebut disebabkan karena faktor dua hal; pertama, Broken Home (kehancuran rumah tangga), lalu kedua Broken Heart (patah hati dengan kekasihnya). Dua hal yang menjadi pemicu untuk menyendiri, menjauh dari masalah. Lalu, dilampiaskan ke tempat seperti itu.
Sepatutnya sebagai makhluk tuhan, kita kembalikan semuanya kepada yang diatas. Karena segala sesuatu sudah diatur oleh Yang Maha Kuasa. Bukan malah menutup hatinya untuk meminta petunjuk dariNya. Astaghfirullahal adzim. ! Jadi apa negeri ini jika manusia pribuminya malah merusak diri sendiri.? Apakah kita malah melalaikan tugas untuk saling mengingatkan sesama saudara.? Bukan hanya polisi saja yang sedang berpatroli pada malam hari untuk menggobraki mereka, tapi juga dari penduduk setempat untuk mengingatkan.
Di sisi lain tentang dunia malam, bukan berarti hal tersebut bersifat negative seperti apa yang saya ulas tadi. Namun dari kacamata para Ulama, dunia malam memberikan kesempatan terhadap makhluk tuhan yang mana di waktu itu mereka gunakan untuk berdoa kepada Sang Kholiq. Bersujud kepadaNya. Meminta ampunan seta petunjukNya agar diberi keselamatan di dunia dan di akhirat. Dimana waktu malam yang sunyi tanpat terdengar hiruk-piruk manusia kerdil beradu mulut yang tak ingin kalah argumentasinya. Malam yang larut membuat semua orang ingin rapat-rapat menarik selimut, apalagi ditambah cuaca yang memang sudah waktunya musim hujan, disaat-saat seperti inilah Keheningan Sepertiga Malam benar-benar terasa, memang sangat enak bagi orang yang benar-benar menikmati tidurnya di sepertiga malam. Lantas dengan itu, mata hati akan otomatis terbuka untuk menerima petunjukNya. Waktu sepertiga malamlah digunakan untuk para makhluk yang berdosa di siang harinya untuk bersujud memohon ampun kepada Sang Penguasa langit dan bumi.
Di antara doa yang mustajab (mudah diijabahi atau dikabulkan) adalah doa di sepertiga malam terakhir. Namun kita sering melalaikan hal ini karena waktu malam kita biasa diisi dengan tidur lelap. Malah seolah menyibukkan diri memainkan ponsel sampai subuh tiba. Waktu malam, banyak manfaat yang perlu digali dari pelbagai tatanan persoalan hidup manisia. Dari situlah, mendirikan qiyamul lail memang dianjurkan, sebagai sarana berkomunikasi kepada Allah swt, Sang Penguasa langit dan bumi. Berdoa kepadaNya serta meminta pertolongan dariNya. Karena sesungguhnya malam adalah maqomun mustajabah.
Jaziroh SAA 18