Reporter : Syafrial Arrasyid dan Baharudin Chabib Chakim
Editor : Adi Swandana E. P.
Forma (12\04) – Seruan aksi Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Surabaya (ABS) pada hari ini berakhir dengan kekecewaan. Aksi yang selesai pada pukul 15.37 WIB ini membuat para demonstran kurang puas dikarenakan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Timur tidak berani memberikan sikap tegas terhadap penolakan Undang-Undang (UU) Cipta Kerja.
Kusnadi selaku Ketua DPRD Jawa Timur memaparkan mengenai tuntutan pada aksi kali ini merupakan tuntutan lama yang sudah pernah diluncurkan oleh beberapa elemen masyarakat dan salah satunya adalah mahasiswa. Kusnadi juga mengatakan bahwa dirinya akan menyampaikan tuntutan pada aksi hari ini ketika dirinya berada di atas mobil komando demonstrasi.
“Sikap kita selaku DPRD Jawa Timur, kami akan menyampaikan penolakan kalian (mahasiswa) terhadap pimpinan pusat,” ucap Kusnadi.
Menanggapi hal tersebut, massa ABS merasa kecewa dengan sikap Ketua DPRD yang dinilai tidak bisa menyampaikan rasa penolakan mahasiswa secara tegas terhadap kebijakan UU Cipta Kerja. Dampak dari hal ini telah membuat suasana demonstrasi sempat sedikit chaos sebagai bentuk kekecewaan dari para massa aksi.
Aqyas Sholeh selaku koordinator Lapangan (Koorlap) ABS turut merasa kecewa terhadap tanggapan Ketua DPRD tersebut. Bahkan, Aqyas saat sebelum massa aksi dibubarkan telah memberikan ultimatum kepada pihak DPRD apabila tidak kunjung memberikan sikap tegas atas penolakan UU Cipta Kerja.
“Kami (ABS) akan menggelar demonstrasi lagi dengan masa yang lebih banyak dengan tuntutan penurunan Ketua DPRD Jawa Timur (Kusnadi) dikarenakan DPRD sudah tidak berpihak lagi terhadap masyarakat dan melindungi para oligarki,” tegas Aqyas.