Reporter : Aliansyah, Adi Swadana dan Luluk Farida
Editor: Ardita Sindy
Rombongan mahasiswa sudah berkumpul di depan Gedung Rektorat UINSA Surabaya Hari ini (8/20) dalam rangka aksi menyampaikan beberapa tuntutan. Aksi di mulai pukul 10.47 hingga 12.20 WIB.
Awal mula titik kumpul berada dibelakang Gedung Rektoran UINSA dan teman-teman dikoordinir oleh Aliansi Peduli UINSA (APU). Adapun seruan aksi yang terjadi dikoordinir oleh Aliansi Peduli UINSA Surabaya, dengan 3 Tuntutan yakni :
- Potongan UKT untuk mahasiswa
- Pembangunan Perpustakaan mangkrak
- Evaluasi jam malam
Dalam unjuk rasa tersebut lima mahasiswa perwakilan APU melakukan Audiensi dengan pihak Rektorat dan didampingi oleh pihak kepolisian. Hasil dari audiensi tersebut telah menghasilkan kesepakatan dari tuntutan yang diajukan kepada pihak Rektorat yaitu:
Pertama, tuntutan mengenai potongan UKT yang ditiadakan karena adanya peraturan baru dari Mentri Agama dalam Keputusan Mentri Agama (KMA) No. 515 tahun
Kedua, pembangunan perpustakan yang mangkrak dikarenakan adanya pengalihan anggaran pembangunan tersebut ke penanggulangan Covid-19. Namun, Iwan selaku Bagian Umum mengatakan surat izin dari kementrian PUPR telah turun untuk melanjutkan proses pembangunan.
“ dana yang masuk sementara selama 2 tahun terakhir telah dialokasikan untuk biaya penanggulangan covid, dan saat ini surat izin sudah keluar dari pihak Mentri PUPR (Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang) “ ucap Iwan.
Ketiga, Ahmad Zainul Hamdi sebagai Wakil Rektor (Warek) III telah mengevaluasi terkait jam malam untuk kegiatan di dalam kampus. Zainul menjelaskan bahwa jam malam yang semula dibatasi hingga pukul 16.00 WIB dirubah sampai dengan pukul 22.00 WIB.
Adapun kritik dan saran dari salah satu demonstran kepada pihak rektorat.
“Menurut saya adanya demo kali ini sangatlah penting mengingat masih banyaknya mahasiswa yang terkendala ekonomi karena pandemi yang belum stabil, serta pembangunan perpustakan yang saat ini masih mangkrak menyebabkan fasilitas tersebut tidak bisa digunakan oleh mahasiswa. Serta, mahasiswa juga menginginkan adanya kebijakan baru mengenai jam malam” ujar Avicena sebagai salah satu demonstran.
Terkait dengan demo ini akan tetap ditindaklanjuti Kembali oleh pihak APU, mengingat Pak Iwan akan mengurus perizinan pada pekan depan terkait pembangunan Perpustakaan.