Penulis: Chintya Octavia S. H.
Editor: Chintya Octavia S. H.
Lugu
Aku si gadis lugu
Di hadapan maling-maling
Kukatakan, “sila duduk, kawan-kawan”
Tak hanya duduk, ia juga bawa pulang kursiku
Aku si gadis baik
Di hadapan pengecut
Kucoba kuatkan, “tak apa, ada aku kuatkanmu”
Tak hanya kuat, ia juga hancurkan kepercayaanku
Aku si gadis jujur
Di hadapan si picik
Kucoba percaya, “tak mungkin ia bohongi aku”
Tak hanya bohong, ia juga hasut kawanku
Awal Cerita
Nahas, daku terjatuh dalam tinggi hati yang tak sudah-sudah
Begitu katanya
Padahal dalam kebutaannya aku bercucuran darah
Setelah pembantaian harga diri
Ia bangga melanglang buana pada apa yang ia punya
Pada ujung kurva lentiknya bibir, ia anggap aku kacung dunia
Akulah manusia nista
Hanya dunia, dunia, dunia
Tapi, kau tuli, bisu, dan cacat untuk menajamkan indera perasa
Puncak Pergolakan
Temanku bilang, “perihal berenang, hanya perlu mengambang”
Sedang aku berpeluh mendayung kaki tangan
Ia berkata aku tak mengerti berenang
Temanku bilang, “perihal berenang, hanya perlu mengikuti gelombang”
Sedang aku susah payah mencari tujuan
Ia berkata imanku usang
Sayang ucapannya hanya udara yang melayang-layang
Hampa tercerai sebab tindak tanduknya melawan lisannya
Ia benalu pada orang-orang yang ia hina
Temanku bilang, “sokong aku, sebab aku serba kekurangan”
Maka kuberikan dayungan dari kaki tangan
Ia tetap berkata ia yang paling mengerti berenang
Temanku bilang, “tarik aku, sebab aku terbawa arus gelombang”
Maka kuajak menuju suatu tujuan
Ia tetap berkata imanku usang
Kini dan yang Akan
Tak ada keniscayaan pada kawan-kawan
Sebab telah kuketahui warna kelabu yang disembunyikan dalam semburat oranye
Percuma saja kau tutupi jika lidahmu kau julurkan bak anjing kepanasan
Tak ada keberanian pada ego-ego
Sebab telah kusadari kemustahilan diri dalam bejana kecil tanpa gandeng
Percuma tak dikeruk, sekalian tunjukkan keserakahan yang mereka kaitkan erat-erat
Ini masalah waktu
Sebab mau dibelai sayang-sayang seperti apa hati benci tetap benci
Percuma susah-susah menjeremba jika yang ia mau hanya aku yang jatuh