Setelah tamat dari sekolah atau lembaga pendidikan lainnya dan tekun pada profesi masing-masing bukan berarti kita berhenti untuk belajar. Banyak pembelajaran di luar sana yang tidak diajarkan di sekolah dan menarik untuk dipelajari seusai tamat sekolah yaitu berpikir kritis.
Definisi berpikir kritis sendiri menurut para ahli yang telah disimpulkan adalah berpikir pada sebuah level yang kompleks dengan menggunakan berbagai proses evaluasi dan analisis terhadap informasi uang didapatkan. Jadi sebelum kita menyimpulkan sesuatu sebaiknya kita analisis dan evaluasi dulu kebenarannya.
Seharusnya manusia bisa kembali merenung, bahwa kualitas hidup seseorang sesungguhnya ditentukan dengan bagaimana cara dia berpikir. Semoga, dari pemikiran yang berkualitas itu dia akan mampu menciptakan penemuan atau pun inovasi baru dalam hidupnya. Bukankah seorang pahlawan lahir dari cara berpikirnya yang selalu besar. Ilmuwan-ilmuwan ternama dunia pun mengubah wajah dunia yang primitif menjadi dunia yang luar biasa ini dengan perubahan pemikiran.
Menurut pandangan Islam sendiri segala sesuatu hal yang kita temui atau jumpai dalam kehidupan sehari-hari tidak boleh ditelan mentah-mentah tetapi harus dikaji terlebih dahulu asal muasalnya, apa saja informasi yang relevan kemudian menyimpulkan apakah hal tersebut bertentangan dengan ajaran Islam atau tidak. Contohnya berpikir kritis untuk memutuskan mengikuti perayaan pergantian tahun atau diam di rumah, harus dipikirkan dengan baik. Asal muasal perayaan tersebut dari mana, manfaat mengikuti perayaan tersebut berdampak positif atau negatif kah bagi kita? Dan lain sebagainya.
Berpikir kritis sangat diperlukan dalam kehidupan nyata. Karena dalam kehidupan tidak akan dapat terhindarkan dari yang namanya permasalahan. Dan untuk menyelesaikan masalah-masalah itu kita perlu berpikir kritis.
Sebagai mahasiswa kita juga dituntut untuk berpikir kritis. Menyelesaikan permasalahan yang ada baik di kampus maupun di tengah masyarakat. Agen of change and Agen of social control itulah peran kita.
Mahasiswa yang berada dalam lingkaran orang-orang terbaik dari bangsa ini. Manusia-manusia yang sesungguhnya sanggup mengubah peradaban dunia ini, yang sanggup mengubah wajah bangsa ini menjadi lebih baik. Di dalam derasnya arus akademis, kita juga adalah pemikir-pemikir. Tidak sedikit dari kehidupan sosial yang menjadi bagian dari kehidupan mahasiswa. Kebijakan pemerintah pun tidak luput dari pengamatan mahasiswa. Tapi, apakah buah pemikiran kita sudah memiliki standar intelektual? Benarkah pemikiran kita sudah kritis? Pemikiran yang bukan hanya sekedar muncul dari rasa emosional atau asumsi dan justifikasi, namun sebuah karya intelektual yang hadir secara ilmiah, atas dasar validitas dan analisis suatu data.
Beberapa hal yang menjadi ciri khas dari berfikir kritis itu sendiri adalah:
1. Mampu membuat simpulan dan solusi yang akurat, jelas, dan relevan terhadap kondisi yang ada.
2. Berpikir terbuka dengan sistematis dan mempunyai asumsi, implikasi, dan konsekuensi yang logis.
3. Berkomunikasi secara efektif dalam menyelesaikan suatu masalah yang kompleks
Berpikir kritis merupakan cara untuk membuat pribadi yang terarah, disiplin, terkontrol, dan korektif terhadap diri sendiri
Saat kita mulai untuk berfikir kritis, ada beberapa hal yang perlu kita perhatikan disini, yaitu
1. Mulailah dengan berpikir apa dan kenapa, lalu carilah arah yang tepat untuk jawaban dari pertanyaan tersebut.
2. Tujuan pertanyaan akan apa dan kenapa
3. Informasi yang spesifik untuk menjawab pertanyaan diatas.
4. Kriteria standar yang ditetapkan untuk memenuhi jawaban atas pertanyaan.
5. Kejelasan dari solusi permasalahan/pertanyaan.
6. Konsekuensi yang mungkin terjadi dari pilihan yang kita inginkan.
7. Mengevaluasi kembali hasil pemikiran kita untuk mendapatkan hasil yang maksimal.
Beberapa kriteria yang dapat kita jadikan standar dalam berpikir kritis ini adalah kejelasan, tingkat akurasi, tingkat kepresisian, relevansi, logika berpikir yang digunakan, keluasan sudut pandang, kedalaman berpikir, kejujuran, kelengkapan informasi dan bagaimana implikasi dari solusi yang kita kemukakan.
Kriteria-kriteria di atas tentunya harus menggunakan elemen-elemen penyusun kerangka berpikir suatu gagasan atau ide. Sebuah gagasan/ide harus menjawab beberapa hal sebagai berikut.
1. Tujuan dari sebuah gagasan/ide
2. Pertanyaan dari suatu masalah terhadap gagasan/ide
3. Sudut pandang dari gagasan/ide
4. Informasi yang muncul dari gagasan/ide
5. Interpretasi dan kesimpulan yang mungkin muncul.
6. Konsep pemikiran dari gagasan/ide tersebut
7. Implikasi dan konsekuensi
8. Asumsi yang digunakan dalam memunculkan gagasan/ide tersebut
Seseorang yang berfikir secara kritis akan dapat menjawab permasalahan-permasalahan yang penting dengan baik. Dia akan berpikir secara jelas dan tepat. Selain itu, dapat menggunakan ide yang abstrak untuk bisa membuat model penyelesaian masalah secara efektif.
Aisyah