Apabila ada seseorang yang menanyakan padamu, “Apakah cinta itu?.” Bagaimana kamu akan menjelaskan makna cinta? Secara spontan dalam pikiranmu pasti terbesit bahwa cinta ialah cinta diantara dua pasang kekasih yang saling mencintai. Sebagian besar pikiran kita memang dibentuk berpikir begitu. Terkadang kamu masih kesulitan dalam menguraikan makna cinta.
Pernahkah kalian menonton film Ketika Cinta Bertasbih (KCB) karya Habiburrahman El Shirazy? Anna Alfatunnisa yang diperankan oleh Oki Setiana Dewi menyampaikan sebuah puisi cinta. Puisi tersebut sebenarnya merupakan penggalan puisi dari Rumi dalam kitabnya berjudul Diwan Shamsi Tabris. Seperti ini lantunannya, “Dalam menguraikan cinta, akal terbaring tak berdaya. Bagaikan keledai terbaring dalam lumpur. Cinta sendirilah yang menerangkan cinta dan percintaan.”
Puisi itu memiliki kandungan yang tersirat yaitu sesungguhnya cinta sukar dijelaskan dengan kata-kata, apalagi dalam bentuk kalimat. Cinta itu penuh teka-teki . Ada yang mengatakan cinta itu unik sekaligus menggelitik. Ada juga yang mengatakan, cinta itu membahagiakan, tapi tak jarang pula dapat menyayat hati sampai tak tersisa.
By the way, Apakah perlu mendefinisikan arti cinta? Jawabannya sangat perlu. Definisi dalam segala sesuatu itu penting, termasuk kata cinta. Jadi, nanti akan terlihat lebih jelas mana yang hitam dan mana yang putih, bukan campuran keduanya menjadi abu-abu. Menurut KBBI, cinta adalah perasaan yang menunjukkan rasa suka sekali ataupun sayang benar.
Sementara Ibnu Qoyyim dalam kitabnya yang berjudul “Madarijus Salikin” berkata bahwasanya tidak ada definisi cinta yang lebih jelas daripada kata cinta itu sendiri. Bahkan bila didefinisikan maknanya akan semakin kabur dan kering. Hakikat cinta merupakan cinta itu sendiri. Pernyataanya mirip dengan puisi Rumi di atas. Cinta sendirilah yang mampu menerangkan makna cinta tersebut. Sebuah definisi yang cukup filosofis plus rumit sekaligus membingungkan untuk dicerna.
Definisi cinta bervariasi mulai dari menyesuaikan objek yang dicintai. Pertama, bila objek yang dicintai merupakan Allah, Malaikat, Nabi dan Rasul, maka makna cinta adalah “Kebersihan dan kebahagiaan jiwa serta kebangkitan akal dan hati, terhadap apa yang dicintainya.” Pada puncaknya orang akan tersadar bahwa apa yang dicintainya tersebut lebih agung daripada segala hal yang dimilikinya. Bahkan cintanya tidak bisa dikatakan cinta sejati, sebelum dirinya merasa yakin dan tulus berkorban dengan segenap jiwa dan raga terhadap apa yang dicintainya itu.
Hal di atas adalah definisi cinta menyesuaikan objek pertama. Ada juga yang kedua, jika objek yang dicintai merupakan manusia ataupun segala sesuatu yang berhubungan dengan dunia, maka cinta akan bermakna “Kenikmatan jiwa dan dan kepuasan raga yang biasa dirasakan seseorang yang sedang mencintai”. Kenikmatan dan kepuasan tersebut dapat dirasakan secara langsung.
Melihat dan menimbang perbedaan yang mencolok diantara dua definisi yang sudah tertera di atas. Dapat ditarik kesimpulan bahwa definisi pertama lebih mengarah pada cinta yang sifatnya maknawi atau ruhiyat, sedangkan definisi kedua lebih condong kearah cinta bersifat materi atau madliyat.
Seorang mukmin yang taat, dia akan menyerahkan hidupnya karena Allah. Cintanya pada Allah dan Rasul-Nya begitu kuat. Cintanya dapat dibuktikan dengan melaksanakan semua perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya. Bahkan dia berani mengorbankan jiwa, raga, dan harta sekalipun demi mempertahankan cinta tersebut. Hal seperti inilah yang disebut sebagai cinta bersifat maknawi. Allah akan membalas ketakwaan seorang mukmin kepada Rasulullah dengan cinta dan kasih-Nya.
Ketaatan kepada Rasulullah merupakan ketaatan juga kepada Allah. Seperti yang dijelaskan dalam alquran surat Ali Imran ayat 31, Allah berfirman, “Katakanlah (Muhammad), jika kamu mencintai Allah, ikutilah Aku, niscaya Allah mencintaimu dan mengampuni dosa-dosamu. Alllah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
Adapun yang ketiga yaitu cinta bersifat materi. Hal ini sangat mudah ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya seseorang mencintai orang lain. Hatinya menjadi kelabu, suram, gundah gulana jika telah lama tak berjumpa dengan orang yang dicintainya. Setelah berjumpa, hatinya menjadi berbunga-bunga dan bergairah serta wajahnya menjadi berseri-seri. Dia akan muram durja bila tak memiliki harta. Namun akan begitu ceria bila harta menghampirinya.
Seperti yang termaktub dalam alquran yang artinya “Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga).” (Q.S. Ali imran [3]:14). Demikianlah salah satu penjelasan makna tentang cinta. Ada begitu banyak definisi cinta di luar sana. Sekian dan terima kasih diucapkan dari penulis
By Siti Miftakuz Zaqiyah [Zaqiyah]
Semoga bisa bermanfaat
Don’t worry be happy. I’m with you… Cheer up!!!