Reporter: Azilatul Husna, Abdullah Dzaky
Editor: Chintya Octavia Sri Haryanto

Sumber: Dokumentasi LPM Forma
FORMA (14/04) – Aksi unjuk rasa mahasiswa semakin santer terjadi di Surabaya. Aksi yang ditujukan kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Timur ini berlangsung sejak pukul 15.00 – 17.00 WIB. Terhitung kurang lebih 32 perguruan tinggi antusias dalam aksi tersebut, tak terkecuali Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya (UINSA).
Aqyas Sholeh selaku ketua Dewan Eksekutif Mahasiswa (Dema) UINSA (Dema-U) mengatakan bahwa situasi pergerakan mahasiswa UINSA dari titik kumpul hingga tempat aksi unjuk rasa berjalan lancar. Meskipun sempat terjadi kendala ringan seperti pisah dari barisan atau tertinggal rombongan, namun hal tersebut tidak menurunkan antusias mahasiswa untuk melanjutkan aksi unjuk rasa.
“Segala bentuk gerakan, respon maupun antusias dari teman-teman sangat luar biasa karena memang meskipun dari sebagian mahasiswa belum mengetahui isunya, kita sudah melaksanakan konsolidasi dari jauh hari. Sehingga sudah menjadi kesepakatan untuk turun bersama-sama melebur menjadi satu dengan Aliansi BEM Surabaya”, tambahnya.

Demonstran dari UINSA berada di lokasi
Wakil Ketua Dema-U, Mas’udi juga menambahkan bahwa pada aksi unjuk rasa kali ini tidak membutuhkan kajian yang mendalam. Hal tersebut dikarenakan telah ditemukan fakta-fakta terkait sejumlah tuntutan yang diangkat. Sehingga masyarakat pun telah merespon keras terhadap kebijakan-kebijakan tersebut.
Menanggapi kesepakatan yang telah ditetapkan, pihak Dema-U berharap bahwa wacana tersebut bukan hanya omong kosong dan benar-benar direalisasikan sehingga dapat merubah kebijakan-kebijakan yang dituntut. Bahkan, UINSA pun siap untuk ikut turun kembali apabila tidak ada respon dari pihak DPR.
“Kami juga sepakat untuk turun kembali dalam waktu sedekat-dekatnya, ditambah lagi telah menjadi harapan besar dari teman-teman kepada pihak DPR agar mampu mengaplikasikan wacana maupun aspirasi yang disuarakan hari ini”, tutur Aqyas