Prof. Dr. H. Muhammad Amien Rais, lahir di Surakarta, Jawa Tengah pada 26 April 1994. Orang-orang lebih mengenalnya dengan julukan Amien. Dia adalah politikus Indonesia yang pernah menjabat ketua MPR pada periode 1999-2004. Jabatan ini dipegangnya sejak ia dipilih pada hasil pemilu bulan Oktober 1999. Nama Amien mulai mencuat ke kancah perpolitikan Indonesia pada saat-saat akhir pemerintahan Presiden Soeharto sebagai salahh satu orang yang kritis terhadap kebijakam-kebijakan pemerintah. Sebuah majalah pernah menjulukinya sebagai King Maker. Julukan itu merujuk pada besarnya Amien Rais dalam menentukan jabataan presiden pada sidang umum MPR tahun 1999, dan sidang Istimewa pada tahun 2001.

Amien Rais sebagai pilar penting politik Indnesia yang ikut serta dalam lahirnya reformasi dan berakhirnya era pemerintahan Orde Baru. Sejak di bangku kuliah Amien Rais sudah aktif pada berbagai organisasi kemahasiswaaan, diantaranya adalah menjadi salah satu pelopor berdirinya Ikatan Mahasiswa amauhammadiyah (IMM), selain itu dia juga menjabat sebagai sekertaris Lembaga Dakwah Mahasiswa Islam Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Yogyakarta.

Amien Rais mengikuti keinginan ayahnya  untuk mengambil kuliah di bidang politik di Universitas Gadjah Mada (UGM). Ternyata memeng pada bidang inilah Amien Rais dapat berkembang dengan sangat pesat. Skripsi Amien Rais yang menyoroti politik luar negeri Israel berhasil mendapatkan nilai A, hingga Amien Rais mendapatkan kesempatan melanjutkan studi hingga progaram doktoral dibeberapa Universitas ternama diluar negeri. Disertasinya menyorot soal timur tengah dan semakin memperdalam dua bidang kajian yang sangat melekat pada kehidupan Amien Rais, yaitu politik dan Islam.

Setelah menyelesaikan studinya diluar negeri, Amien Rais pulang ke Indonesia. Amien Rais diberi wewenang untuk mengepalai Pusat Pengkajian Strategi dan Kebijakan yang dinaungi oleh Yayasan Mulia Bangsa Yogyakarta. Lembaga ini mengkaji dan meneliti kebijakan- kebijakan yang diperlukan untuk memperkuat negara Indonesia. Dengan pengalamannya dibanyak negara dan studi politik yang dilakukannya selama bertahun- tahun, Amien Rais memiliki pengetahuan yang sangat luas terutama soal hak asasi manusia dan demokrasi. Dengan bekal tersebut, Amien Rais tidak diam melihat kebobrokan didalam negara Indonesia. Amien Rais sering mengkritik banyak hal dalam pemerintahan pada masa presiden Soeharto. Amien Rais bersama tokoh nasional lain mendirikan bersama- sama ICMI (Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia).

Aktif menulis sejak duduk di bangku sekolah, suara Amien Rais juga diserukan melalui tulisan, salah satunya menjadi penulis tetap harian umum Republika. Selain itu dia juga menulis beberapa buku tentang politik dan Islam. Amien Rais adalah tokoh yang menyerukan pendapat dan terang- terangan mengkritik kebobrokan pemerintahan Orde Baru pada masa itu. Ketika perekonomian Indonesia melemah Amien Rais termasuk tokoh nasional yang menyerukan reformasi secara total dan menuntut lengsernya pemerintahan Orde Baru yang dipimpin oleh presiden Soeharto.

Menjadi aktivis pada saat masih duduk di bangku perkuliahan juga tidak mempengaruhi akademis dari Amien Rais. Amien Rais yang aktif di beberapa organisasi kemahasiswaan akhirnya dia dapat mendirikan organisasi baru bersama beberapa rekannya yang bertujuan untuk menyatukan ideologi golongannya yaitu Muhammadiyah, yang mana organisasi ini diberi nama IMM (Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah). Amien Rais dan beberapa rekannya memiliki inisiatif untuk mendirikan organisasi khusus bagi mahasiswa Muhammadiyah ini karena pada saat itu organisasi yang ada di Indonesia seakan kehilangan ideologi mereka. Organisasi- organisasi kemahasiswaan yang ada di Indonesia lebih condong dan mendekat kepada partai politik. Maka dari itu Amien Rais dan beberapa rekannya berinisiatif untuk mendirikan organisasi kemahasiswaan bagi mahasiswa Muhammadiyah, supaya ideologi Mahasiswa Muhammadiyah tidak tercampur dengan ideologi politik yang ada di Indonesia. Hal ini juga dilakukan untuk tetap menjaga nama Muhammdiyah, yang mana Muhammadiyah adalah organisasi kemasyarakatan bukan organisasi politik ataupun partai politik.

 

 

Kenneth sulthon alafi  al-hallaj, Kru Magang 18

Sumber            : https //m.merdeka.com> Muhammad -am