Reporter: Aliansah dan Azilatul Husna
Editor: Sabitha Ayu Nuryani
FORMA (05/01) – Beberapa mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Peduli UIN Sunan Ampel Surabaya (UINSA) adakan aksi berupa demo . Aksi ini dilaksanakan di depan Gedung Twin Tower UINSA siang tadi pukul 10.30 WIB yang ditunjukkan kepada pihak rektorat. Ada pun tuntutan mereka adalah terkait banding UKT (Uang Kuliah Tunggal) dan ketidakmerataan kuota belajar.
Sebelum beralih ke depan gerbang UINSA pada pukul 10.15 WIB, para demonstran menjadikan Jatim Expo sebagai titik kumpul mereka. Sebelum bisa masuk ke dalam kampus, para demonstran sempat dicegah oleh pihak kepolisian. Para demonstran hanya bisa menyuarakan tuntutan di depan gerbang UINSA. Barulah pada pukul 10.51 WIB, para mahasiswa baru bisa masuk ke dalam kampus. Namun setelah sampai di depan Gedung Rektorat, para pendemo belum bisa masuk ke dalam gedung untuk menemui Masdar Hilmy selaku Rektor UINSA.
Ketegangan mulai terasa pada pukul 11.18 WIB, terjadi cekcok antara mahasiswa dengan petugas keamanan, mereka ingin rektor turun menemui mahasiswa bukan perwakilan. Pada pukul 11.53 WIB, para demonstran bersalawat bersama-sama, karena belum diizinkan masuk. Pihak kepolisian juga melakukan barikade hidup karena para pendemo mencoba masuk ke dalam Gedung Rektorat.
Pada pukul 12.06 WIB, akhirnya pihak rektorat memperbolehkan demonstran untuk menemui Masdar Hilmy dengan beberapa perwakilan berjumlah tujuh mahasiswa.
Ada pun tuntutan para mahasiswa antara lain:
- Membuka Banding UKT dan menerbitkan suratnya untuk angkatan 2020 dan 2021.
- Memberikan kejelasan format pengajuan banding UKT.
- Pemerataan kuota kepada mahasiswa UINSA.
- Transparansi uang UKT tahun 2021.
Masdar Hilmy selaku Rektor UINSA pada pukul 13.00 WIB memberikan jawaban atas tuntutan para mahasiswa dengan hasil keputusan sebagai berikut:
- Akan membuka Banding UKT kepada seluruh mahasiswa.
- Akan memberikan kejelasan format banding UKT melalui website UINSA.
- Pemerataan kuota kepada seluruh mahasiswa.
Masdar juga mengatakan bahwa ia bersama pimpinan lainnya mengapresiasi hasil kesepakatan bersama yang telah dilakukan, kemudian diakhiri dengan foto bersama dengan para mahasiswa.
Rahmat Fadliq selaku Koordinator Lapangan (Korlap) aksi demonstrasi mengekspresikan kesannya karena tuntutan para mahasiswa sudah diterima secara langsung. “Saya rasa sudah cukup, dari apa yang diinstruksikan tadi bahwasanya menurut surat edaran Banding UKT tadi diganti dengan pengumuman di web UINSA. Dan kalau untuk penurunan UKT sedang diusahakan lagi dengan kampus,” ujarnya.
Ahmad Deny Misyanto, salah satu mahasiswa Studi Agama-Agama (SAA) juga mengatakan bahwa alasannya untuk ikut aksi demonstrasi ini yaitu untuk membantu mahasiswa yang kurang mampu dalam hal membayar UKT sekaligus bentuk kepedulian terhadap sesama mahasiswa.