Reporter: Alya Qotrunnada, Adi Swandana E.P

Editor: Chintya Octavia SH

FORMA (14/09) – Aliansi Rakyat Surabaya (ARAS) adakan aksi demonstrasi di depan Gedung Negara Grahadi pada hari Rabu, 14 September 2022. Dalam aksi tersebut, massa dari Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya (UINSA) tidak tampak dalam barisan demonstran.

“Jumlah mahasiswa UINSA yang ikut sebanyak sepuluh orang,” ujar Aqyas Sholeh selaku Ketua Dewan Eksekutif Mahasiswa UINSA (Dema-U).

Aqyas mengatakan hal tersebut terjadi karena kurangnya konsolidasi secara terbuka dari mahasiswa UINSA sendiri. Ia juga mengakui perihal kurangnya konsolidasi internal dan penyatuan persepsi dalam persiapan aksi tersebut.

Lebih lanjut, menurut Aqyas aksi demonstrasi pada hari ini kurang menguntungkan masyarakat secara umum karena hanya sebagai panggung rakyat saja.

“Aksi kali ini tidak memiliki target apapun, tidak menemui siapa pun, dan tidak membutuhkan tanda tangan siapa pun,” jelasnya.

Di lain sisi, Amri Hikari selaku Koordinator Lapangan (Koorlap) mahasiswa UINSA sudah merasa siap untuk melakukan aksi dan memilih untuk membawa massa yang sedikit.

Alasannya ialah ia khawatir bila terjadi hal-hal yang membahayakan mahasiswa. Karena diduga aksi tersebut diikuti oleh berbagai elemen masyarakat dan mahasiswa.

Berbeda pula pendapat dari Achmad Zain Avicena, salah satu demonstran dari UINSA yang sejalan dengan pernyataan Aqyas.

Menurutnya, dalam melakukan aksi harus dengan persiapan yang matang. Salah satunya dengan mengikuti konsolidasi dan menerapkan prosedur-prosedur yang telah ditetapkan.

“Saya setuju jika hari ini anak-anak tidak turun ke jalan. Sebab aspirasi yang dibawakan harus jelas. Tidak hanya ikut-ikutan saja,” terangnya.