Nilai-nilai pancasila yang menjadi landasan ideologi bangsa, merupakan sebuah pusaka tanah air yang harus tetap dijaga dan diaplikasikan dalam realita kehidupan. Adanya nilai-nilai esensi dari setiap sila pancasila tersebut terstruktur sistematis dalam setiap kata demi kata. Melalui penerapan yang objektif maupun subjektif, sila-sila yang terdapat dalam pancasila ternyata juga mengakar kuat di masyarakat Indonesia. Meskipun tidak semua elemen bangsa menanggapinya dengan bijaksana, tetapi banyak juga diantara mereka yang bahu-membahu mengaktualisasikannya. Hal ini dapat dibuktikan melalui berbagai kegiatan sosial yang dilakukan saat pandemi Corona terjadi. Di mana banyak masyarakat yang gotong-royong satu sama lain untuk memberikan bantuan dan dukungan baik secara materiel maupun non-materiel terhadap yang membutuhkan.
Kita semua sedang bersama-sama melewati masa pandemi yang cukup panjang ini, dan sampai sekarang kitapun masih menunggu sampai kapan ini semua akan selesai. Perkembangan kondisi covid-19 sendiri masih tetap berlanjut seperti biasa. Pada tanggal 1 Juni 2020 pukul 12:00 WIB tercatat ada penambahan pasien positif Corona sebanyak 467 kasus, sehingga total yang didapat pada waktu tersebut adalah 26.940 pasien yang positif. Melihat kejadian ini yang terus menerus berlangsung dan bertepatan pula dengan hari lahirnya pancasila membuat semangat untuk mengaktualisasikan nilai-nilai yang ada didalamnya harus dikobarkan demi kebaikan bersama.
Dengan berbagai macam problematika dan perubahan kondisi sosial saat ini, membuat pemerintah melakukan kebijakan baru. Salah satu jalan kesepakatan mereka adalah dengan berlakunya New Normal. Kondisi di mana hal-hal sebelumnya yang dianggap tidak biasa menjadi hal yang wajar. Contohnya seperti adanya sosial distancing, penggunaan masker yang lebih sering, pembiasaan cuci tangan baik itu di tempat umum, dan hal lain yang terkait dengan pencegahan meluasnya virus tersebut.
Berbagai usaha yang dilakukan permerintah juga masyarakat dalam melawan covid-19 tidak akan berjalan baik jika tidak dilakukan bersama-sama. Untuk itu diperlukan adanya kesadaran setiap individu dalam penanganan masalah ini. Dahulukan kepentingan bersama dan jangan mendorong ego sendiri. Seperti halnya yang terdapat dalam kandungan nilai-nilai Pancasila. Dengan begitu rasa simpati, empati, serta kewaspadaan diri akan meningkat dan membantu menjaga stabilitas sosial negara.
Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto telah menyiapkan protokol kesehatan terkait dengan kehidupan new normal. Lewat Surat Edarannya nomor HK.02.01/MENKES/335/2020 tentang pencegahan penularan virus korona yang ditujukan untuk kegiatan usaha diharapkan mampu memberi suntikan terhadap lesunya bidang perekonomian. Selain itu kita juga banyak mendengar tentang new normal yang dilakukan dalam tatanan sosial seperti peribadatan, pendidikan, dan hal-hal lain yang memiliki interaksi sosial di dalamnya. Dengan adanya pengaktualisasian Pancasila di era new normal akan memberikan dampak penguatan dan perbaikan dalam kondisi ekonomi maupun sosial bangsa.
Nilai pertama dalam pancasila yang dapat diaktualisasikan adalah mengenai nilai ketuhanan. Nilai ketuhanan dapat memberikan dorongan kepada setiap pemeluk agama untuk lebih mendekatkan diri kepada Tuhan yang Maha Esa. Dengan adanya virus covid-19 dan era new normal ini. setidaknya kita bersyukur bahwa kita tidak berada dalam ambang kematian dengan terjangkit virus tersebut. Dan kita juga telah dimudahkan dengan penerapan era new normal yang melonggarkan stabilitas perekonomian. Kemudian dengan mengaktualisasikan sila kedua mengenai keadilan yang diperoleh oleh setiap manusia, hal tersebut dapat mengatasi permasalahan terhadap masyarakat yang kurang mampu. Di mana dengan sila ini akan memberikan kesadaran kepada mereka yang memiliki kelebihan kepada mereka yang ditimpa kekurangan sehingga saling membantu satu sama lain.
Adanya covid-19 dan penerapan new normal sudah seharusnya menjadi perhatian seluruh masyarakat. Di mana ini bukan hanya permasalahan individu semata, melainkan juga seluruh bangsa. Oleh karenanya rasa nasionalisme dan intregitas bangsa sangat diperlukan sebagai pemersatu langkah menuju akhir pandemi yang baik. Sila ketiga pancasila yang berbunyi “Persatuan Indonesia” melengkapi bagian integritas ini. di mana masyarakat harus bisa mengaktualiasasikannya agar timbul semangat nasionalisme bersama.
Selanjutnya nilai eka prasetya pancakarsa yang keempat memberikan ingatan kepada setiap pemimpin dalam masyarakat untuk berlaku bijak. Salah satu contohnya adalah keputusan Presiden Jokowi terhadap penundaan masa sekolah. Dalam hal ini mungkin Sebagian orang akan merasa tidak setuju dengan Pak Presiden dan adapula yang setuju terhadapnya. Meskipun begitu, terlepas dari respon positif dan negatif yang diakibatkan dari putusan tesebut. Tentunya presiden sebelum melakukan putusannya telah berunding dengan staf-staf yang berkaitan terhadap permasalahan itu. Sehingga dapat ditemukan kebijakan yang tepat untuk kepentingan bersama. Sebagai masyarakat yang baik, maka sebelum mengkritik sesuatu kita perlu memperhatikan alasan mengapa hal tersebut dilakukan. Dengan begitu, akan muncul rasa kepercayaan terhadap pemimpin, dan pemimpin pun juga harus bisa menjaga dan menjalankan amanah dengan baik dan bijak.
Terakhir dalam sila kelima Pancasila mengenai nilai keadilan sosial. Hal ini sebenarnya juga dapat terkait dengan sila-sila lain seperti nilai yanga ada dalam sila kedua dan keempat. Dan perlu diketahui bahwa setiap sila yang terdapat dalam Pancasila dapat dihubungkan satu sama lain sehingga membentuk sebuah geometri tatanan sosial multikultural yang baik. Dan diharapkan dengan adanya pengaktualisasian nilai-nilai Pancasila di era new normal ini dapat diapikasikan oleh setiap elemen bangsa dan memberikan dampak positif terhadap penguatan tatanan sosial negara.
Riza R.