Goagle Maps. Lokasi PP Darul Lughoh Wal Karomah Kraksan Probolinggo

Pesantren Progresif:

Rutinitas Kajian Berbasis Optimalisasi Media Massa

Berbicara pesantren pasti tidak terlepas dengan tipikal utamanya, yakni kajian kitab kuning. Dari dahulu hingga sekarang, kajian kitab kuning tetap digemari oleh masyarakat khususnya di Bumi Nusantara. Namun, salah satu kegiatan alumni yang dapat dikatakan “nostalgia” saat nyantri di pesantrennya, lebih jelasnya salah satu pesantren di Probolinggo dapat dikatakan “unik”. Pasalnya, pengembangan interdispliner ilmu, salah satunya Kajian Filsafat, yang relatif sulit kita temukan di pondok pesantren pada umunya.

Melalui penggunaan teknologi dengan mengoptimalisasikan salah satu media massa bernama Whatsapp, sebuah group Whatsaap yang telah disepakati bernama Renaissance DWK berlangsunglah kegiatan rutinan berupa kajian dan diskusi membahas perihal filsafat. Tentunya hal ini merupakan fenomena yang tergolong unik dan langka. Jika dahulu jihad pesantren ditujukan untuk kemerdekaan, sekarang sudah seharusnya jihad pesantren ditujukan untuk kesejahteraan. Salah satunya lewat jenjang pendidikan. Melalui kegiatan ini para alumni Darullughah wal Karomah hendak memberikan motivasi, bahwa pendidikan sendiri sebenarnya tidak harus dikemas di forum-forum formal. Namun, juga bisa dikemas lewat hasil kajian.

Berikut hasil  kajian yang telah selesai dicatat dan dishare oleh salah satu anggota group yang juga merupakan pengurus demisioner LPM Forma periode 2016-2017.

*One Day One Philosopy*

*Senin, 18-Desember-2017*

*Penegertian Filsafat*

Secara etimologi, filsafat berasal dari bahasa Arab, falsafah yang merupakan serapan dari kata Yunani, Philos yang bermakna Cinta, dan Sophos atau Sophia bermakna Kebijaksanaan. Kebijaksanaan memiliki arti pengetahuan atau mengetahui secara luas dan sedalam-dalamnya.

Sayyed Hosen Nasr mengatakan, secara fungsi, filsafat memiliki kesamaan dengan konsep al-hikmah al-muta’alliyah dalam al-Quran.

Ada beberapa penggunaan yang masih memiliki akar kesamaan kata dengan filsafat. Seperti filsuf, filosofi, falsafah dan filosofis.

Filsuf adalah seorang ahli dalam hal filsafat. Atau juga dapat dikatakan, filsuf ialah orang yang berfilsafat. Filosofi sama dengan filsafat. Hanya saja, penggunaan kata ini bertendensi kepada makna dan nilai. Filosofis berati secara filsafat atau bersifat kefilsafatan.

Falsafah sendiri memiliki arti pandangan hidup seseorang atau sekelompok orang yang merupakan konsep dasar mengenai kehidupan yang dicita-citakan. Seperti Pancasila sebagai falsafah bernegara rakyat Indonesia.

Dalam kamus KBBI, filsafat diartikan sebagai penyelidikan dengan akal budi mengenai hakikat segala yang ada. Senada dengan itu, filsafat juga memiliki beberapa defini. Di antaranya adalah

*Filsafat adalah usaha mencari sebab yang sedalam-dalamnya bagi segala sesuatu berdasarkan pikiran atau rasio.

*Filsafat juga diartikan sebagai suatu sikap seseorang yang sadar dan dewasa dalam memikirkan segala sesuatu secara mendalam dan ingin melihat dari segi yang luas dan menyeluruh dengan segala hubungan.

Namun, dalam pandangan Mohammad Hatta, pembahasan mengenai pengertian filsafat tidaklah begitu penting. Karena ketika seseorang telah mempelajari filsafat, secara otomatis ia akan mengetahui apa dan bagai mana filsafat itu.

*[Lembaga Kajian dan Diskusi Komunitas Renaissance Pesantren Darullughah Wal Karomah, Sidomukti, Kraksaan, Probolinggo, Jawa Timur, Indonesia]*